Berbagai cara dapat dilakukan demi pertumbuhan si buah hati dapat lebih baik. Salah satunya dengan metode akupunktur medik. Lantas apa itu akupunktur medik? Akupunktur medik adalah salah satu cabang ilmu kedokteran berupa perangsangan pada titik-titik tertentu di permukaan tubuh berlandaskan ilmu biomedik dan ebm dalam upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif dan paliatif untuk berbagai penyakit yang berhubungan dengan syaraf, hormonal/endokrin dan imunitas. Berikut beberapa Tanya jawab mengenai akupunktur medik untuk tumbuh kembang anak.
• Apakah yang dimaksud pertumbuhan dan perkembangan pada anak?
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan intraseluler, berarti bertambahnya ukuran fisik dan strukur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat. (Kemenkes RI, 2016 : 4).
Perkembangan (development) adalah perubahan yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks, dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan/maturnitas. (Soetjiningsih, 2013 : 3). Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian (Kemenkes RI, 2016 : 2)
• Apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak?
Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan kematangan. Genetika yang diturunkan sangat penting, namun faktor lingkungan seperti, nutrisi, olahraga, penyakit, dan kesehatan individu mempunyai peran juga
• Bagaimana fase-fase pertumbuhan dan perkembangan anak?
Untuk memudahkan pemahaman tentang perkembangan maka dilakukan pembagian berdasarkan waktu-waktu yang dilalui manusia dengan sebutan fase. Fase pranatal (saat dalam kandungan), fase bayi, fase kanak-kanak awal, fase anak akhir, dan fase remaja. Perkiraan waktu ditentukan pada setiap fase untuk memperoleh gambaran waktu suatu fase itu dimulai dan berakhir.
1. Fase pranatal (saat dalam kandungan) adalah waktu yang terletak antara masa pembuahan dan masa kelahiran. Pada saat ini terjadi pertumbuhan yang luar biasa dari satu sel menjadi satu organisme yang lengkap dengan otak dan kemampuan berperilaku, dihasilkan dalam waktu lebih kurang sembilan bulan.
2. Fase bayi adalah saat perkembangan yang berlangsung sejak lahir sampai 18 atau 24 bulan. Masa ini adalah masa yang sangat bergantung kepada orang tua. Banyak kegiatan-kegiatan psikologis yang baru dimulai misalnya; bahasa, koordinasi sensori motor dan sosialisasi. Di samping itu bayi dilatih pula untuk mengetahui waktu dan tempat untuk buang air besar dan buang air kecil dengan istilah “toilet training”. Adapun caranya ialah dengan melatih mereka untuk buang air kecil sebelum tidur dan buang air kecil pula segera setelah bangun. Hal ini akan menghindari anak “mengompol”.
3. Fase kanak-kanak awal adalah fase perkembangan yang berlangsung sejak akhir masa bayi sampai 5 atau 6 tahun, kadang-kadang disebut Proses Kognitif Proses Biologis Proses Sosial masa pra sekolah. Selama fase ini mereka belajar melakukan sendiri banyak hal dan berkembang keterampilan-keterampilan yang berkaitan dengan kesiapan untuk bersekolah dan memanfaatkan waktu selama beberapa jam untuk bermain sendiri ataupun dengan temannya. Pada fase ini kanak-kanak berusaha pula berlatih untuk terampil berbicara, sehingga akan didapati mereka melakukan monolog atau berbicara sendiri yang seolah-olah sedang berbicara dengan orang lain. Memasuki kelas satu sekolah dasar menandai berakhirnya fase ini.
4. Fase kanak-kanak tengah dan akhir adalah fase perkembangan yang berlangsung sejak kira-kira umur 6 sampai 11 tahun, sama dengan masa usia sekolah dasar. Anak-anak menguasai keterampilan-keterampilan dasar membaca, menulis, dan berhitung. Secara formal mereka mulai memasuki dunia yang lebih luas dengan budayanya. Pencapaian prestasi menjadi arah perhatian pada dunia anak, dan pengendalian diri sendiri bertambah pula.
5. Fase remaja adalah masa perkembangan yang merupakan transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa awal, yang dimulai kira-kira umur 10 sampai 12 tahun dan berakhir kira-kira umur 18 sampai 22 tahun. Remaja mengalami perubahan-perubahan fisik yang sangat cepat, perubahan perbandingan ukuran bagian-bagian badan, berkembangnya karakteristik seksual seperti membesarnya payudara, tumbuhnya rambut pada bagian tertentu, dan perubahan suara. Pada fase ini dilakukan upaya-upaya untuk mandiri dan pencarian identitas diri. Pemikirannya lebih logis, abstrak, dan idealis. Semakin lama banyak waktu dimanfaatkan di luar keluarga. Awal masa remaja pada anak laki-laki dimulai dengan “mimpi” yang dalam kehidupan nyata ditandai dengan ngompol.
Perkembangan fisik mencakup pertumbuhan biologis. Misalnya, pertumbuhan otak, otot, tulang, serta penuaan dengan berkurangnya ketajaman pandangan mata dan berkurangnya kekuatan otot-otot. Perkembangan kognitif mencakup perubahan-perubahan dalam berpikir, kemampuan berbahasa yang terjadi melalui proses belajar. Perkembangan psikososial berkaitan dengan perubahan-perubahan emosi dan identitas pribadi individu, yaitu bagaimana seseorang berhubungan dengan keluarga, teman-teman dan guru-gurunya. Ketiga domain tersebut pada kenyataannya saling berhubungan dan saling berpengaruh.
• Bagaimana peran akupunktur membantu pertumbuhan dan perkembangan anak?
Akupunktur bisa membantu pertumbuhan dan perkembangan anak di tiap fase :
1. Fase prenatal : akupunktur membantu ibu mengurangi mual muntah pada kehamilan sehingga nutrisi anak tetap terjaga
2. Fase bayi (28 hari -12 bulan ) : akupunktur membantu ibu meningkatkan ASI bagi yang Asinya sedikit sehingga nutrisi anak terjaga
3. Fase kanak-kanak awal : meningkatkan nafsu makan, mengatasi ngompol, membantu meningkatkan kemampuan bicara pada anak delayed speech, membantu konsentrasi untuk atutism, ADHD, mengurangi spastisitas padi anak CP, membantu mengatasi kejang
4. Fase kanak-kanak tengah : 6-11 th : asma, alergi, kecanduan gadget, meningkatkan kosentrasi, amblyopia, myopia
5. Fase remaja : dismenorhe, irreguler menstruasi, dyspepsia
• Modalitas apa saja yang bisa digunakan pada anak-anak?
Akupunktur manual, moxibusi dan laser akupunktur
• Bagaimana sebaiknya terapi akupunktur dilakukan?
Untuk mendapatkan hasil yang optimal, akupunktur sebaiknya dilakukan 2 kali seminggu
• Bagaimana Efek samping akupunktur pada anak?
Akupunktur memiliki efek samping yang minimal, antara lain nyeri, pegal, hematoma. Berdasarkan sistematic riview didapatkan efek samping Sedasi 32 persen, nyeri jarum 26,33 persen dan pegal 15 persen.***
dr Rinesia Dwiputri Sp.AK , Dokter Spesialis Akupunktur Medis RS Awal Bros