RS Awal Bros Pekanbaru Buka Layanan Bedah Saraf Epilepsi dan Parkinson

Kesehatan | Senin, 29 April 2019 - 14:00 WIB

RS Awal Bros Pekanbaru Buka Layanan Bedah Saraf Epilepsi dan Parkinson
FOTO BERSAMA: Jajaran manajemen RS Awal Bros Pekanbaru dan RS Awal Bros Ahmad Yani foto bersama para dokter spesialis syaraf dari Surabaya, Sabtu (27/4/2019). (AWAL BROS FOR RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Guna memberikan pelayanan terbaiknya, Sabtu (27/4) RS Awal Bros Group menjalin kerja sama dengan dua profesor asal Surabaya yaitu, Prof Dr dr Zainal Muttaqin, Sp.BS, Ph.D dan dr Muhammad Thohar Arifin, PAK, Sp.BS, Ph.D.

Kehadian dua orang ahli bedah saraf ini, untuk memperkenalkan layanan bedah saraf penderita epilepsi dan parkinson yang dimiliki oleh RS Awal Bros Pekanabaru. Hadir dalam pertemuan tersebut, Direktur RS Awal Bros Pekanbaru, dr Jimmy Kurniawan MKK, Tim Dokter Spesialis beserta jajaran manajemen RS Awal Bros Group lainnya.

Baca Juga :1.900 Warga Miskin Masuk Data PBIJK

Direktur RS Awal Bros Pekanbaru, dr Jimmy Kurniawan MKK menjelaskan, untuk memberikam layanan yang lebih prima kepada seluruh masyarakat di Riau dan Indonesia, RS Awal Bros Pekanbaru kembali mengembangkan layanan baru berupa layanan bedah saraf penderita epilepsi dan parkison.

Selain itu, lewat layanan terbaru ini RS Awal Bros Pekanbaru dapat lebih banyak berkontribusi melayani masyarakat Riau, sesuai dengan visi misinya.

Apalagi, layanan terbaru ini akan didukung langsung oleh para dokter berpengalaman dari RS Awal Bros Pekanbaru yang terdiri dari dokter bedah saraf, dokter saraf, dokter anak, dokter radiologi, dokter rehabilitasi medik, dan psikolog. Layanan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan harapan hidup pasien.

“Kami sangat senang mendapatkan dukungan langsung para dokter ahli bedah saraf yang berkompeten di bidangnya,” katanya.

Apalagi, di RS Awal Bros pasien penderita epilepsi dan parkinson tercatat cukup banyak. Sementara itu, Spesialis Anak ahli Neurologi Anak RS Awal Bros Pekanbaru Dr dr Ismet Sp A menjelaskan, saat ini kasus pasien penderita epilepsi dan parkinson di Provinsi Riau cukup banyak. Jumlahnya hingga saat ini mencapai 300 pasien per bulannya.

“300 pasien tersebut tersebar merata di Provinsi Riau. Data ini kami dapatkan dari para pasien yang berobat langsung ke RS Awal Bros Pekanbaru,” ucapnya.

Selain itu, penyakit epilepsi dan parkinson ini adalah salah satu penyakit yang berbahaya karena dapat mengganggu tumbuh kembang anak hingga membuat anak mengalami cacat fisik yang cukup parah.

“Penyakit ini sering membuat anak menjadi kurang percaya diri, karena mereka dapat sewaktu-waktu mengalami kejang yang tidak dapat dikontrol,” ucapnya.

Dokter ahli bedah saraf yang juga sebagai Kepala Pengajar di Universitas Diponegoro Prof Dr dr  Zainal Muttaqin Sp.BS, Ph.D,  menjelaskan, saat ini penanganan epilepsi dan parkinson ini, sebenarnya sudah berjalan sekitar 15 tahun. Apalagi, saat ini pasien penyandang epilepsi di Indonesia membutuhkan penanganan yang komprehensif dan jumlahnya sangat banyak mencapai 350.000 orang. Selain itu, pananganan yang tepat dalam penyakit ini berupa operasi dan minum obat secara rutin.

“Saat ini sudah sekitar 700 pasien yang kita tangani di Semarang, dan sebagian besar berasal dari Jawa dan Bali, terutama di Provinsi Jawa Tengah sendiri. Apalagi kami juga melihat potensi yang besar untuk bisa menangani pasien epilepsi dan parkinson ini, ekspansi pun dilakukan ke luar Pulau Jawa,” tuturnya.

“Kami memiliki cita-cita untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pasien epilepsi dan parkison tersebut khususnya di luar Pulau Jawa, yaitu dengan membuat center di Sumatera dan itu ada di RS Awal Bros Pekanbaru,” katanya.

Sementara itu, dr Muhammad Thohar Arifin, PAK, Sp.BS, Ph.D, menambahkan, akan ada dibentuk tim khusus terpadu yang akan menangani penyakit saraf mulai dari dokter bedah saraf, dokter saraf, dokter anak, dokter radiologi, psikolog, dan rehabilitasi medis.

Selain itu, bagi masyarajat awam terdapat ciri-ciri atau gejala yang dapat diperhatikan tentang penyakit epilepsi seperti timbulnya kejang secara mendadak, sering pingsan, serta perilaku berubah.

“Jika ciri-ciri ini sudah terlihat, langkah yang paling tepat adalah langsung membawa pasien tersebut ke rumah sakit terdekat, guna mendapatkan penaganan yang tepat,” jelasnya.

Sementara itu, dokter spesialis bedah saraf RS Awal Bros Pekanbaru dr Jeremy Sp BS mengatakan, layanan yang akan dibuka oleh RS Awal Bros Pekanbaru akan menjadi salah satu layanan unggulan di Provinsi Riau.

Pasalnya, layanan ini memang sangat dibutuhkan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Riau, khususnya penderita penyakit epilepsi dan parkinson.

Selain itu, layanan ini juga akan dilengkapi dengan peralatan yang canggih penunjang medis seperti MRI 1,5 T, CT Scan 128 multislice, EEG, dan peralatan bedah Saraf juga telah disiapkan.

Penulis: Prapti Dwi Lestari

Editor: Eko Faizin









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook