RIAUPOS.CO--Ciri-ciri sakit jantung yang umum terjadi adalah nyeri di bagian dada yang menjalar ke bahu atau leher, keringat dingin, napas sesak, dan jantung berdebar. Akan tetapi, beberapa penderitanya tidak merasakan gejala sama sekali. Kenali ciri-ciri sakit jantung agar bisa segera mendapat penanganan yang tepat karena penyakit jantung berat dapat berakibat fatal jika tidak segera tertangani.
Penyakit jantung koroner, serangan jantung, dan gagal jantung adalah jenis-jenis penyakit jantung yang memerlukan perawatan berbeda, namun terkadang memiliki gejala dan tanda yang hampir sama. Beberapa ciri-ciri sakit jantung tidak selalu terjadi di dada, dan setiap nyeri di dada belum tentu menjadi gejala penyakit jantung.
Sebagai langkah pencegahan, pelajari ciri-ciri sakit jantung sehingga Anda bisa langsung berkonsultasi ke dokter jika mengalami salah satunya.
Ciri-ciri Sakit Jantung Berdasarkan Jenisnya
Serangan jantung
Serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke jantung terhambat oleh plak. Aliran darah yang terganggu ini dapat merusak kinerja otot jantung.
Pada serangan jantung, gejala biasanya berlangsung selama 30 menit atau lebih dan tidak hilang meski sudah minum obat antinyeri biasa. Gejala muncul dari intensitas ringan hingga berat. Namun pada beberapa orang, serangan jantung tidak menunjukkan gejala apapun. Kondisi ini disebut dengan silent myocardial infarction (MI).
Ciri-ciri serangan jantung meliputi:
- Nyeri di perut bagian atas atau nyeri ulu hati.
- Lemas.
- Sesak napas.
- Detak jantung terasa cepat atau berdebar.
- Perut kembung.
Gejala serangan jantung ini umumnya sama pada pria dan wanita, namun selain nyeri dada, kaum wanita biasanya lebih sering menunjukkan tanda-tanda gejala lain seperti sesak napas, mual, dan muntah.
Penyakit jantung koroner
Penyakit jantung koroner terjadi ketika pembuluh darah yang memasok darah untuk membawa oksigen dan nutrisi ke jantung mengalami hambatan. Hambatan ini biasanya disebabkan karena plak yang menumpuk atau aterosklerosis.
Salah satu ciri-ciri sakit jantung ini adalah rasa tidak nyaman, nyeri, dan panas di bagian dada (angina). Gejala ini sering disalahartikan sebagai sakit maag. Selain di dada, angina juga bisa dirasakan di leher, bahu, tenggorokan, lengan, punggung, atau rahang.
Ciri-ciri lainnya meliputi:
- Lemas atau pusing.
- Jantung berdebar (palpitasi).
- Berkeringat dingin.
- Mual.
- Napas pendek.
Aritmia
Aritmia terjadi ketika aliran listrik yang mengatur detak jantung tidak berfungsi dengan baik. Kondisi ini menyebabkan detak jantung terlalu lambat atau terlalu cepat dan tak teratur. Ketika aritmia terjadi, biasanya diikuti dengan:
- Jantung berdebar atau palpitasi.
- Rasa tidak nyaman di dada.
- Pusing.
- Lemas.
- Napas pendek.
- Pingsan.
- Jantung berdebar (palpitasi).
- Nyeri di bagian dada.
- Napas sesak saat sedang berakitvitas normal.
- Tiba-tiba lemas atau pusing.
Gejala gagal jantung tidak selalu berhubungan dengan derajat penyakit yang terjadi. Gejala gagal jantung meliputi:
- Napas sesak saat beristirahat atau berbaring yang diperberat oleh aktivitas fisik.
- Batuk dengan lendir putih.
- Bengkak di perut, kaki, dan pergelangan kaki.
- Pusing.
- Letih dan lemas.
- Sulit berkonsentrasi.
- Detak jantung tidak beraturan.
- Tidak nafsu makan.
- Demam yang tidak terlalu tinggi.
- Detak jantung meningkat.
- Nyeri dada yang berbeda dengan angina. Pada penderita perikarditis, nyeri yang dirasakan berpusat pada tengah dada dan terasa menusuk. Nyeri semakin terasa saat menarik napas, batuk, menelan, dan berbaring. Nyeri bisa menjalar hingga ke leher, lengan, dan punggung.
- Nyeri dada yang umumnya terjadi setelah berolahraga dan setelah makan.
- Kelelahan.
- Palpitasi.
- Pembengkakan di lengan atau tungkai kaki.
- Pingsan.
- Nyeri di dada saat beraktivitas atau menghirup udara dingin.
- Lemas dan pusing.
- Palpitasi.
Untuk memastikan ciri-ciri sakit jantung yang Anda alami, segera periksakan ke dokter spesialis jantung. Terutama jika Anda memiliki faktor risiko seperti kelebihan berat badan, merokok, berusia lebih dari 60 tahun, memiliki tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, maupun diabetes. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang seperti EKG, Rontgen dada, ekokardiografi, dan angiografi jantung jika diperlukan untuk menilai fungsi jantung dan mendiagnosis penyakit guna menentukan langkah penanganan yang tepat.
Jika Anda memiliki beberapa faktor risiko tersebut, disarankan untuk menjalani gaya hidup sehat untuk mencegah penyakit jantung dan rutin melakukan check up kesehatan.
Sumber: Alodokter
Editor: Deslina