JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Setiap orang yang terinfeksi Covid-19 bisa mengalami gejala yang berbeda. Hal itu dipengaruhi oleh perbedaan usia. Dalam penelitian terbaru, lansia dan usia muda rupanya berbeda gejalanya. Jenis kelamin juga memengaruhi.
Tim yang dipimpin oleh para peneliti dari King’s College London menemukan bahwa perbedaan yang paling mencolok adalah antara kelompok usia yang lebih muda. Ini berdasarkan data dari April hingga Oktober tahun lalu.
“Penting bagi orang-orang untuk mengetahui bahwa gejala paling awal sangat luas dan mungkin terlihat berbeda untuk setiap anggota keluarga atau rumah tangga,” kata Penulis utama, dr. Claire Steves, di King’s College London, seperti dilansir dari diabetes.co.uk, Ahad (22/8).
Para peneliti menganalisis data dari aplikasi ZOE COVID Symptom Study. Mereka yang berkontribusi pada aplikasi didorong untuk dites segera setelah mereka melaporkan gejala baru, sebagai bagian dari inisiatif bersama dengan Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial. Setelah memodelkan gejala awal Covid-19, para peneliti berhasil mendeteksi 80 persen kasus ketika menggunakan gejala yang dilaporkan sendiri oleh pengguna selama tiga hari.
Yaitu 16 hingga 59 tahun dibandingkan dengan kelompok usia yang lebih tua, 60 hingga 80 tahun ke atas.
Mereka melakukan pemeriksaan dari 18 gejala, yang memiliki relevansi berbeda untuk deteksi dini pada banyak kelompok.
Usia Lansia
Secara keseluruhan, gejala paling awal pada usia muda yakni kehilangan penciuman, nyeri dada, batuk terus-menerus, sakit perut, lecet pada kaki, nyeri mata, dan nyeri otot yang tidak biasa.
Untuk orang berusia 60 tahun ke atas, bukan penciuman berkurang, tetapi gejala awal utama adalah diare.
Indikator Jenis Kelamin
Perbedaan gejala awal antara pria dan perempuan sangat mencolok. Ditemukan bahwa perempuan lebih mungkin melaporkan kehilangan penciuman, nyeri dada dan batuk terus-menerus. Sementara pria lebih mungkin melaporkan sesak napas, kelelahan, kedinginan dan menggigil.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman