SURABAYA (RIAUPOS.CO) -- Ketua Ikatan Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (IKA FK Unair), dr Poedjo Hartono, membentuk tim relawan dokter penanganan virus corona, Covid-19. Mereka siap bekerja jika dokter inti dan pemerintah membutuhkan bantuan tenaga kesehatan untuk melawan virus corona yang telah menjadi pandemi di seluruh dunia.
"Saat ini masih bisa teratasi. Kami mencoba untuk menyiapkan. Jaga-jaga kalau ekskalasi pasien terus meningkat. Kalau nanti dibutuhkan, kami siap," ujar Poedjo Hartono di Kantor IDI Kota Surabaya.
Tim relawan ini, menurut dia, tidak hanya mem-backup dokter inti yang berada di garda depan penanganan corona, tapi juga melakukan serangkaian upaya bantuan. Mulai promotif preventif dengan sosialisasi ke masyarakat, penemuan kasus, penyembuhan dengan membantu dokter di isolasi dan rehabilitasi.
Semua dokter baik dokter muda maupun spesialis diharapkan mau bergabung sebagai tim relawan. Mereka akan dibebani tugas sesuai dengan spesialisasinya. Edukasi ke lapangan bisa dilakukan dokter muda. Memberikan trauma healing dilakukan dokter di bidang kesehatan jiwa. Begitu juga tracking kasus dan pengobatan.
Dokter yang juga tim pembela IDI Surabaya ini tergerak untuk membentuk tim karena melihat Covid-19 sudah menjadi pandemi. Apalagi temuan kasus di Indonesia terus meningkat setiap hari. Ditambah kesadaran masyarakat yang masih rendah terhadap pencegahan penularan.
"Kita lihat masyarakat masih banyak yang belum sadar. Diimbau untuk sosial distancing masih banyak yang berkeliaran di jalan, bahkan liburan. Makanya, kami bentuk tim yang bisa memberikan penyuluhan untuk memutus mata rantai penularan," paparnya.
Poedjo berharap semua dokter alumni FK Unair tergerak untuk bergabung dalam aksi relawan. "Kita saat ini masih coba menggugah teman-teman. Saat ini bukan waktunya pencitraan golek jeneng. Ayo, negara sedang ada bencana, ayo kita bantu," katanya.
Dokter spesialis kebidanan dan kandungan ini menegaskan, jika kompak, tim dokter bisa mengumpulkan relawan lebih dari 5.000 orang. Angka itu hanya diambil dari anggota IDI saja. Belum yang lain. Jika para dokter sudah terkumpul, Poedjo akan melakukan koordinasi dengan pemerintah kota maupun provinsi, dinas kesehatan, dan rumah sakit. Sehingga tim dokter bisa bergerak cepat ketika diperlukan.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi