PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - AMANDEL atau dalam bahasa medisnya disebut tonsil adalah jaringan limfoid yang menghasilkan antibodi untuk pertahanan tubuh. Terletak di fossa tonsil pada kedua sudut orofaring (rongga mulut). Amandel bersama adenoid, amandel dasar lidah, amandel tubaria dan sebaran folikel limfoid membentuk cincin waldeyer. Cincin waldeyer mencegah infeksi masuk ke dalam tubuh.
‘’Pernyataan yang sering menggelitik dari pasien ketika ditanyakan oleh dokter tentang keluhannya, “ saya terserang amandel dok”. Atau ada juga yang mengatakan ‘ anak saya ada amandel , dok’. Ini jelas pernyataan yang keliru karena amandel itu secara normal ada pada setiap kita,’’ ujar Dokter Spesialis THT dr.Hidayatul Fitri,SpTHT, Jumat (18/8).
Lalu apa masalahnya dengan amandel ini? Apabila amandel meradang atau ukurannya sudah menganggu? Dr Hidayatul menjelaskan, peradangan amandel disebut dengan tonsilitis. Terjadinya tonsilitis berhubungan erat dengan lokasi dan fungsi tonsil sebagai pertahanan tubuh terdepan. Antigen atau zat asing yang masuk baik yang dihirup atau masuk bersama makanan yang dimakan dengan mudah masuk ke dalam tonsil. Selanjutnya akan terjadi perlawanan tubuh dan terbentuk fokal infeksi. Tonsilitis dapat disebabkan oleh virus atau bakteri
Virus penyebab yang sering adalah Epstein Barr, influenza, parainfluenza, echovirus dan rhinovirus. Gejala yang dirasakan mirip dengan kita terkena flu disertai dengan nyeri tenggorok. Tonsilitis virus ini lebih sering tejadi pada anak- anak prasekolah, sedangkan infeksi bakteri terjadi pada anak yang lebih besar
Tonsilitis bakteri paling banyak disebabkan oleh Streptococcus hemoliticus grup A. Kuman akan masuk ke jaringan tonsil akan menimbulkan reaksi dengan keluarnya sel leukosit dan kemudian terbentuk eksudat atau nanah yang disebut dengan detritus. Gambaran yang tampak pada amandel adalah berupa bercak- bercak putih. Bila bercak putih ini banyak dan menyatu maka akan terjadi tonsilitis lakunaris.
Tonsilitis akut ditandai dengan gejala nyeri menelan, nyeri tenggorok, panas dan lemas. Dapat disertai mulut tidak sedap dan demam tinggi.Biasanya gejala ini akan berkurang 4- 6 hari. Penyakit nya akan sembuh setelah 7-14 hari.