FASE PENTING SEBELUM BELAJAR

5 Alasan untuk Tidak Melewatkan Sarapan

Kesehatan | Kamis, 19 November 2020 - 17:00 WIB

5 Alasan untuk Tidak Melewatkan Sarapan
Ilustrasi sarapan (ISTIMEWA)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Salah satu fase penting sebelum belajar atau sekolah serta menjalankan aktivitas adalah sarapan. Untuk sarapan, kandungan glukosa dan berbagai vitamin serta mineral lainnya penting untuk kognitif dan daya pikir anak agar lebih cerdas.

Selama pandemi Covid-19, anak-anak melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), dan rata-rata siswa menghabiskan 5 sampai 7 jam belajar secara daring. Karenanya, mereka perlu selalu fokus dan berkonsentrasi agar tetap dapat mengikuti pembelajaran dengan baik.


"Orang tua perlu memahami bagaimana dapat membantu anak-anak agar fokus pada pembelajaran daring mereka setiap hari, dengan menyediakan dan memahami pentingnya asupan gizi seimbang dan teratur, yang dimulai dengan sarapan guna membantu anak-anak fokus dan bersemangat selama waktu belajar," kata Business Executive Officer Nestlé Breakfast Cereals Indonesia Alaa Shaaban dalam webinar.

Ahli gizi dr Rita Ramayulis juga menjelaskan, salah satu sumber gizi yang penting adalah serealia utuh, karena serealia utuh masih memiliki keseluruhan tiga lapisan (kulit, endosperma, dan inti) yang mengandung lebih banyak serat, vitamin B, karbohidrat dan protein. Di dalam gandum utuh, kata dia, tersimpan glukosa yang penting untuk membuat anak lebih konsentrasi saat belajar.

"Glukosa dalam gandum utuh dalam bentuk pati dan serat membuat pelepasan glukosa dilakukan bertahap. Nah, itu penting untuk kerja otak," kata Rita.

Menurutnya, banyak anak-anak tak sarapan atau sarapannya tak lengkap atau sebanyak 25 persen. Padahal sebelum sarapan, anak-anak tidur malam lebih dari 5 jam dan perutnya kosong.

"Kalau 5 jam enggak konsumsi apapun glukosa darah akan turun. Alhasil anak tak bisa berpikir. Hormon anak itu sedang berkembang, maka dibutuhkan gizi yang lengkap. Sehingga mengapa sarapan itu wajib agar anak bisa berpikir," jelasnya.

Selain glukosa, pentingnya vitamin B dan zat besi juga berperan penting dalam membantu mengoptimalkan fungsi organ dan jaringan tubuh anak, karenanya sangat dianjurkan untuk diberikan dalam menu makanan dan minuman sehari-hari pada anak. Kombinasi vitamin B (B2, B3, B6, B9) membantu proses metabolisme energi sedangkan zat besi merupakan komponen hemoglobin yang membawa oksigen dan zat gizi ke seluruh tubuh termasuk otak.

Dirinya juga mengingatkan 5 alasan mengapa anak jangan melewatkan sarapan. Apa saja?

1. Prestasi Menurun
Dampak tidak sarapan kadang-kadang tidak disadari secara langsung oleh orang tua. Namun, hasil akhir rapor anak yang menurun bisa disebabkan karena sang anak jarang sarapan sebelum sekolah.

2. Susah Payah Belajar
Tidak sarapan membuat anak susah payah dan ekstra keras untuk belajar. Itulah pentingnya orang tua selalu menyediakan zat gizi dengan baik.

3. Hilang Konsentrasi
Anak tak bisa menjawab pertanyaan guru atau lambat dalam berpikir. Alhasil, mereka kehilangan kesempatan menjadi juara kelas.

4. Anemia
Banyak anak yang tidak sarapan mengalami anemia atau kurang zat besi. Sehingga mereka cepat lemah, letih dan lesu serta rentan sakit.

5. Pengaruhi Satus Gizi Makro
Anak yang melewatkan sarapan bisa kehilangan gizi kompleks. Bisa terlihat lebih kurus atau lebih gemuk dengan indeks masa tubuh yang tak seimbang.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook