PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Saat ini Malaysia memasuki fase pemulihan Perintah Kawalan Pergerakan Pemulihan (PKPP) yang dimulai pada 10 Juni hingga 31 Agustus 2020. Manajemen penanganan pandemi yang dijalankan oleh pemerintah Malaysia terbukti telah berhasil meratakan kurva kasus COVID-19. Hal ini didukung oleh laporan Kementerian Kesehatan Malaysia yang menyatakan jumlah pasien virus corona telah berkurang secara signifikan, sejak wabah Covid-19 mulai ada, dengan total 8.524 pasien yang telah kembali dari Rumah Sakit, dengan tingkat pemulihan sebesar 97,7%.
Seiring dengan kondisi tersebut Pemerintah Malaysia juga telah mengumumkan dibukanya kembali perbatasan internasional bagi wisatawan kesehatan dari luar negeri pada 19 Juni 2020 lalu. Sejalan dengan kebijakan Pemerintah, Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC) pada hari ini (17/09) menyampaikan sejumlah prosedur operasi standar (SOP) yang telah disetujui oleh pemerintah terkait perawatan kesehatan di Malaysia.
"Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak yang besar baik kepada masyarakat global dan juga terhadap industri kesehatan terutama masyarakat yang selama ini membutuhkan layanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau. Kesehatan dan keselamatan pasien serta pengunjung merupakan prioritas utama kami, terutama saat melakukan perawatan kesehatan di Malaysia. Kami percaya bahwa inisiatif ini memungkinkan Wisatawan Kesehatan untuk kembali mendapatkan akses pelayanan kesehatan di negara dimana Covid-19 ditangani dengan baik," ujar Chief Commercial Officer Malaysia Healthcare Travel Council Yazmin Azman.
"Kami menyambut baik keputusan pemerintah untuk kembali membuka perbatasan internasional bagi wisatawan kesehatan, yang diikuti dengan kontrol dan protokol kesehatan yang sangat ketat. Hal ini menandai kemajuan yang sangat positif untuk perekonomian Malaysia serta bangkitnya industri wisata kesehatan kami, tambah Yazmin Azman," tutupnya. (rls)