JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dinilai belum efektif menghambat penyebaran virus corona baru (Covid-19). Hal ini dikatakan dokter paru Rumah Sakit Persahabatan dr Andika Chandra Putra.
Penilaian itu dikatakan Andika melihat masih banyaknya antrean orang-orang saat menggunakan angkutan umum massal, sehingga sulit menerapkan imbauan menjaga jarak.
"Karena kita lihat belum sepenuhnya lockdown. Kemudian prinsip-prinsip social distancing juga belum sepenuhnya diterapkan," kata Andika melalui sambungan telepon di Jakarta, Kamis (16/4) seperti dikutip dari Antara.
Ditambah lagi, katanya, dengan kapasitas tenaga medis dan kelengkapan alat medis yang masih terbatas di tengah banyaknya kasus yang terus meningkat. Oleh karena itu, Andika mendesak adanya pemberlakuan karantina wilayah, guna mengantisipasi kemungkinan terjadi gelombang kedua penyebaran wabah Covid-19. Sehingga kasus yang telah ada di satu wilayah tidak menyebar ke wilayah lain, karena mobilitas masyarakat belum benar-benar dihentikan.
"Karena kita sedang di fase akselerasi, tentu lockdownnya harus benar-benar kita lakukan," pinta Andika.
Selain perlunya melakukan karantina wilayah, ia juga meminta masyarakat untuk lebih waspada dan benar-benar manaati seruan untuk menjaga jarak dan sebisa mungkin untuk tetap berada di dalam rumah, guna membatasi penyebaran wabah dan tidak semakin memperparah situasi.
"Karena seiring dengan bertambah lamanya PSBB ini tentu baik tenaga medis maupun masyarakat akan lelah, lelah secara pikian, tenaga dan kondisi psikologi yang ikut memengaruhi," katanya.
"Makanya saya selalu mengibaratkan enggak apa-apa kita bersakit-sakit dahulu tapi singkat, daripada kita lengah tetapi dalam jangka waktu yang lama," tukasnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi