PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Imunisasi vaksin measles rubella (MR) atau dikenal dengan campak dan rubella sebagai program pemerintah tahap II, Agustus dan September 2018 ini salah satunya di Riau. Sekitar 1,9 juta anak Riau menjadi target untuk usia 9 bulan hingga 15 tahun.
Masyarakat yang memiliki anak usia dimaksud diharapkan melakukan imunisasi sesuai jadwal di daerahnya masing-masing. Kegiatan akan didampingi langsung pihak badan kesehatan dunia PBB, Unicef dan WHO.
Kegiatan imunisasi serentak ini akan digelar di Riau melalui Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi hingga ke tingkat puskesmas dan kerja sama dengan dinas terkait dari sektor pendidikan. Target imunisasi menyasar 1.955.658 dalam mendpatkan vaksin MR yang diklaim pemerintah sudah digunankan 144 negara di dunia.
Kepala Diskes Riau Mimi Yuliani Nazir menargetkan pelaksanaan imunisasi serentak tersebut bisa mencapai 95 persen dari 1,9 juta sasaran anak di Riau. “Mulai 1 Agustus akan dilaksanakan kampanye imunisasi MR ke sekolah-sekolah mulai dari PAUD, playgroup, TK, SD, Tsanawiyah dan sekolah sederajatnya. September pelaksanaan imunisasi MR akan dilakukan di pos-pos pelayanan kesehatan, seperti posyandu, puskesmas, rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya,” jelas Mimi Yuliani Nazir.
Kadiskes, Jumat (13/7) menjelaskan pelaksanaan program ini di Riau memang memiliki tantangan tersendiri. Hal ini mengingat ada beberapa daerah di Riau yang masih sulit untuk dijangkau, seperti Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Kepulauan Meranti, dan Rokan Hilir (Rohil).
“Tiga daerah tersebut wilayahnya luas, sedangkan akses untuk ke pelosok-pelosok desanya susah. Akses transportasinya juga terbatas, terutama karena kondisi geografisnya yang terdiri dari banyak pulau-pulau kecil. Namun, kami tidak akan menyerah karena kampanye imunisasi MR ini akan sampai hingga ke pelosok desa terpencil sekalipun,” paparnya.
Pemprov Riau dalam hal ini Diskes pun menggandeng sejumlah instansi terkait dan tokoh masyarakat untuk ikut mengedukasi mengenai pentingnya imunisasi MR. Sehingga, dengan tingkat kesadaran imunisasi yang tinggi setidaknya akan meringankan tantangan petugas kesehatan dalam upayanya menjangkau seluruh anak-anak yang tinggal di pelosok.
Dengan gencarnya edukasi dan sosialisasi yang dilakukan kepada masyarakat akan membuat pencapaian target imunisasi MR di Riau tercapai.
“Insya Allah ini dijamin halal, kami juga sudah menggandeng Ustaz Abdul Somad untuk ikut mengedukasi,” sambungnya.
Imunisasi jelas Mimi sedapat mungkin dilakukan dengan anak yang dalam kondisi sehat. Berdasarkan data Pusdatin Kemenkes RI 32 juta anak akan disuntik vaksin MR. Sesuai standar sederhana, bagi anak-anak yang menderita flu, batuk, demam, diare, disepakati ditunda. Sebetulnya boleh diimunisasi, tapi karena sifatnya massal maka diputuskan untuk ditunda. Demikian pula anak-anak yang sedang menjalani terapi.
Mengenai jadwal, di setiap sekolah sudah buat jadwal. (egp)