‘’Dan sejak studi awal telah terindikasi bahwa nanodiamond ini dapat ditolerir dengan baik, bahkan potensinya begitu menonjol dalam memperbaiki tulang dan gigi yang rusak,’’ tambahnya.
Bahkan Dr Ho juga percaya jika nanodiamond ini bersifat serbaguna. ‘’Karena mereka dapat dilibatkan dalam berbagai terapi, di antaranya mempengaruhi hasil operasi mulut, rahang maupun bedah ortopedi, begitu juga dengan pengobatan regeneratif,’’ ungkapnya.
Namun ternyata proses pengiriman protein ini terbukti lebih efektif dengan menggunakan nanodiamond, karena berlian yang tak kasat mata ini dapat menyatu dengan tulang dalam sekejap.