Peneliti menemukan peluang sakit jantung bagi seseorang yang mengonsumsi obat yang mudah larut dalam air itu pun mencapai 16 persen. Mereka juga berisiko tujuh kali lebih besar mengidap tekanan darah tinggi. Bahkan tingkat kematiannya mencapai 28 persen lebih tinggi daripada pasien yang tidak mengonsumsi obat non-sodium.
‘’Mereka terutama harus diperingatkan tentang potensi bahaya asupan sodium yang tinggi dari obat-obatan semacam ini,’’ ungkapnya.
Jadi, jika seseorang mengonsumsi obat pereda nyeri, vitamin, suplemen atau obat-obatan lain yang berbentuk effervescent dengan dosis maksimal setiap hari, maka ia melebihi batas konsumsi sodium harian. Sodium merupakan komponen utama dari garam. Asupan garam yang tinggi sendiri telah lama dikaitkan dengan risiko hipertensi, yang menjadi faktor risiko kunci dari penyakit kardiovaskular seperti stroke dan)