junction. ‘’Supaya otot bergerak, ada zat kimia bernama asetilkolin yang menyeberang dan ditangkap oleh reseptor pada serabut otot. Pada penderita MG, reseptor ini dirusak oleh antibodi,” jelas dokter yang bertugas di RSUD dr Soetomo, Surabaya, tersebut.
Antibodi yang merusak itu disebabkan adanya kelainan autoimun. Akibat banyaknya reseptor yang dirintangi dan dirusak, asetilkolin tidak bisa menempel dan otot tidak dapat merespons. Asetilkolin yang terbuang akan dihancurkan oleh enzim. Penyebab kelainan itu belum diketahui pasti, namun hingga saat ini diduga karena genetik. (nhk)