Dalam kasus demam berdarah, pada dua atau tiga hari, demam tersebut turun. Namun, beberapa hari kemudian akan naik lagi. “Itu yang dimaksudkan dengan siklus demam pelana kuda. Jadi, demamnya tinggi kemudian turun dan demamnya naik lagi. Oleh karena itu, kami selalu mengimbau pasien untuk lebih tanggap keadaan. Jika dalam tiga hari demam tidak turun, kami minta mereka untuk melakukan cek darah ke laboratorium. Tujuannya memastikan terserang demam berdarah atau tidak,” tutur Lili.
Biasanya setelah tiga hari demam turun mereka menganggap bahwa mereka mulai sembuh. Tapi, pada penderita demam berdarah, penurunan suhu tubuh tersebut bukan karena sembuh, melainkan karena turunnya trombosit. Akibatnya, terkadang mereka menyepelekannya. Namun, beberapa hari kemudian naik lagi dan mereka baru periksa.
“Hal itu kadang yang membuat pasien datang dalam kondisi yang sudah parah. Apalagi, jika kondisi tubuh mereka juga lemah. Hal itu berbahaya dan bisa menyebabkan kematian,” terangnya.
“Nyamuk aedes aegypti hanya mau bertelur di genangan atau air yang bersih. Nyamuk tidak mau berada di air kotor, seperti, selokan, got atau sungai. Jadi, kita harus menjaga lingkungan dari adanya genangan atau air yang tertampung di barang bekas yang bersih. Inilah perlunya membangkitkan kebersihan lingkungan dan 3M,” kata Lili. (nhk)