tercepat, terutama pada segmen minuman berenergi yang mengandung kafein,’’ ungkapnya.
Menurut para peneliti, fokus efek konsumsi minuman berkafein yang mengganggu proses perkembangan otak remaja ini terletak pada kemampuannya mencegah para remaja untuk mencapai tahapan deep sleep dalam tidurnya.
‘’Optimalisasi (proses perkembangan otak) tampaknya terjadi selama tahapan deep sleep. Jadi saat itu sinapsis (koneksi antar-sel) kuncinya diperpanjang, dan yang tidak dibutuhkan dihilangkan sehingga jaringan di dalamnya menjadi lebih efisien dan tentu saja lebih kuat,’’ kata peneliti dari University Children’s Hospital, Zurich, Professor Reto Huber, seperti dilansir laman Daily Mail.
Hal ini telah dibuktikan peneliti dengan menggunakan sejumlah tikus muda untuk