"Jika Anda tidak tidur, Anda tidak punya waktu mengisi sel-sel otak. Oleh karena itu otak tidak berfungsi dengan baik, dan itu adalah salah satu dari banyak faktor penyebab depresi," kata Dr matius Edlund, direktur Center for Circadian Medicine di Sarasota, Florida dan penulis buku The Power of Rest.
3. Merokok
Sudah lama rokok dikaitkan dengan depresi dan pada kenyataannya memang orang yang merokok lebih cenderung terkena depresi. Hal ini disebabkan nikotin pada rokok, mempengaruhi aktivitas neurotransmitter di otak sehingga meningkatkan kadar dopamin dan serotonin.
Mekanisme itu juga yang bekerja pada obat antidepresan. Sifat adiktif dalam rokok, berpengaruh pada perubahan suasana hati. Oleh karena itu, dengan menghindari rokok dan juga asapnya, akan membantu keseimbangan kimia otak.