PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Standar pelayanan kesehatan menjadi perhatian pemerintah. Setiap tahun terus digaungkan. Namun tetap saja masih ada keluhan dari pasien. Apalagi bagi pengguna kartu jaminan kesehatan yang diprogramkan pemerintah. Berbagai upaya perubahan menjadi lebih baik merupakan salah satu hal yang terus dibenahi hingga kini.
Mulai dari penyediaan berbagai obat dan keperluan bagi masyarakat agar mendapatkan pelayanan lebih baik. Hingga kepercayaan pasien berobat di Riau tanpa harus pergi ke luar negeri. Seperti dominan masyarakat Riau pergi berobat ke Malaysia karena lebih percaya dengan perawatan di sana.
Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Riau Andra Sjafril mengatakan obat di Riau bersifat buffer stock. Di mana pemerintah menyediakan anggaran cukup besar untuk itu setiap tahun.
"Jadi apabila kabupaten/kota memerlukan obat, bisa meminta ke provinsi. Alokasi obat untuk 2015 ini sebesar Rp4.872.692.582," kata Andra kepada Riau Pos, Selasa (15/12).
Ditambahkannya, selain dari penganggaran provinsi, juga ada dukungan dari pemerintah pusat. Kementerian Kesehatan sifatnya juga buffer stock. Sehingga apabila provinsi kekurangan obat, katanya, juga bisa meminta ke Kemenkes RI.
Disinggung rincian ketersediaan obat di Riau, dalam kaitan keperluan obat untuk pelayanan dasar kesehatan bagi masyarakat. Andra mengaku tak bisa merinci secara detail.
"Ya, seperti obat batuk, ISPA, penurunan panas dan lainnya," tambahnya singkat.
Sementara mengenai tahapan pemeriksaan yang dilakukan dokter di Riau, dia juga berharap seluruh dokter komit dan mengedepankan pelayanan kesehatan terbaik kepada masyarakat.