pembuluh darah. Sistem saraf parasimpatik (PNS), umumnya bertindak bertentangan dengan SNS untuk menjaga keseimbangan fungsi tubuh.

Penelitian yang dipimpin oleh Paul Franette ini menemukan bahwa sistem saraf simpatik mengatur hematopoeitic sel induk relung, sebuah situs di sumsum tulang di mana sel-sel darah merah dibentuk. ‘’Ternyata pada kanker prostat, tidak hanya saraf simpatis yang terlibat, tapi juga saraf parasimpatis,’’ katanya.

Para peneliti menemukan peran saraf pada kanker prostat dengan terlebih dahulu menyuntikkan sel-sel kanker prostat manusia ke dalam tikus, dan kemudian secara sistematis melumpuhkan berbagai bagian SNS dan PNS. Mereka menemukan bahwa SNS meningkatkan pertumbuhan tumor dengan memproduksi neurotransmitter norepinefrin, yang kemudian mengikat dan merangsang dua jenis reseptor adrenergik (beta-2 dan beta-3) pada permukaan sel-sel stroma dalam tumor. (nhk)