‘’Kami melihat penggunaan rokok elektrik meningkat di kalangan remaja, dan sepertinya tidak berhasil membuat mereka berhenti merokok,’’ kata Dutra.
Para peneliti mengamati kebiasaan merokok 38.000 anak sekolah menengah dari data National Youth Tobacco Survey yang dilakukan US Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Selama bertahun-tahun, CDC melakukan survei tentang kebiasaan merokok.
Selama rentang waktu dua tahun, CDC juga mengamati rokok elektrik. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada kurun waktu tersebut terjadi peningkatan jumlah pengguna rokok elektrik. Tahun pertama, 3,1 persen remaja mengisap rokok elektrik minimal 1 kali dan 1,7 di antaranya juga merokok tembakau.
Tahun kedua, jumlah remaja yang menggunakan rokok elektrik naik menjadi 6,5 persen dengan rincian 2,6 persen menggunakannya bersama-sama dengan rokok tembakau dan