kolompok wanita. Pertama, 13.500 orang yang menjalani program perbaikan gizi terutama untuk menghindari asupan lemak.
Kedua, 20.000 orang yang tidak diminta melakukan perubahan pola makannya. Kemudian, tingkat optimisme responden dikumpulkan lewat kuisioner. Hingle dan timnya menemukan mereka yang paling optimis yakni sepertiga dari jumlah peserta, mengalami perubahan pola makan yang lebih baik.
‘’Wanita dengan optimisme tinggi akan mengalami peningkatan skor penilaian untuk menjalani pola makan yang lebih baik sampai satu poin. Sedangkan yang tidak terlalu optimis hanya mengalami peningkatan 0,3 poin,’’ kata Hingle. (nhk)