terlahir berkat program in vitro fertilisation (IVF) alias bayi tabung ini berisiko lebih besar terkena kanker dibandingkan bayi yang lahir normal.
Sebanyak 65 persen di antaranya cenderung mengidap leukemia atau kanker darah dan 88 persen bayi tabung mudah terkena kanker otak dan kanker pada sistem saraf pusatnya. ‘’Kami sebenarnya belum mengetahui asal-muasal kanker pada anak-anak ini, tapi kami menduga terapi kesuburan memainkan peranan penting di dalamnya,’’ tutur Dr Hargreave. (nhk)