pengobatan.
Selain ancaman TB-MDR yang terus meningkat, Kemenkes juga menghadapi ancaman peningkatan kasus TBC untuk perokok dan TBC untuk pasien diabetes. Khusus untuk perokok, Tjandra mengatakan potensi terkena TBC-nya lebih besar ketimbang masyarakat yang tidak merokok.
Tidak tanggung-tanggung, risiko perokok terkena TBC lebih besar sembilan kali lipat dibanding masyarakat yang tidak merokok. ‘’Paparan tembakau, baik aktif maupun pasif, meningkatkan risiko timbulnya penyakit TBC,’’ kata Tjandra.
Kemenkes benar-benar serius mengamati perkembangan TB dan perokok tersebut. Sebab Indonesia menempati urutan ke-3 negara pengonsumsi rokok terbesar di dunia dengan angka 65 juta penduduk. Dengan jumlah tersebut, berarti ada 1 dari empat penduduk Indonesia yang perokok. (nhk)