PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Lemak selama ini kerap menjadi kambing hitam atas banyaknya kasus penyakit jantung dan pembuluh darah. Namun, sebagian ilmuwan mengatakan bahwa karbohidrat membawa ancaman lebih besar dibanding makanan berlemak.
Beberapa negara di Barat, seperti Swedia, saat ini telah menerapkan panduan pola makan yang tidak terlalu membatasi lemak. Sebaliknya, karbohidrat justru tidak boleh terlalu banyak.
Beberapa ilmuwan menilai, anggapan bahwa diet tinggi lemak bisa berdampak buruk bagi jantung berasal dari salah penafsiran. Akibatnya, tidak cuma menjadi mitos tetapi di kalangan medis pun memicu pengobatan berlebihan yang sebetulnya tidak perlu.
Seorang pakar kardiologi, Dr Aseem Malhotra mengawali debat di British Medical