JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Mengalami kenaikan gula darah selama kehamilan merupakan sebuah kondisi diabetes gestasional. Apakah diabetes gestasional dapat berlanjut menjadi diabetes tipe 2 setelah melahirkan?
Jika setelah melahirkan, seorang ibu tidak menjaga berat badannya dan mengendalikan gula darah, kondisi itu dapat berkembang menjadi diabetes tipe 2. Untuk mencegahnya, selain nutrisi yang tepat, minum kopi secara teratur ternyata dapat mencegah perkembangan diabetes tipe 2 pada perempuan yang menderita diabetes gestasional selama kehamilan.
“Minum kopi secara teratur dapat mencegah berkembangnya diabetes tipe 2 pada perempuan yang menderita diabetes gestasional,” ungkap para peneliti di Singapura seperti dilansir dari diabetes.co.uk, Ahad (1/1/2023).
Sebuah studi tentang ‘kebiasaan konsumsi kopi dan risiko diabetes tipe 2 lanjutan pada individu dengan riwayat diabetes gestasional’ oleh National University of Singapore, Fakultas Kedokteran Yong Loo Lin mengungkapkan manfaat konsumsi kafein jangka panjang secara teratur. Kopi bagi bumil diabetes selama kehamilan dapat mengurangi risiko kekambuhan.
Dibandingkan dengan populasi perempuan sehat pada umumnya, perempuan mungkin menghadapi risiko 10 kali lipat lebih tinggi terkena diabetes tipe 2. Profesor Zhang Direktur Pusat Global untuk Kesehatan Wanita Asia (GloW) dan seorang profesor di Departemen Obstetri dan Ginekologi di Fakultas Kedokteran Yong Loo Lin, Universitas Nasional Singapura (NUS Medicine) memimpin penelitian tersebut.
Metode Penelitian
Bersama dengan tim penelitinya di GloW, bekerja sama dengan Harvard T.H. Chan School of Public Health dan National Institutes of Health (NIH), 4.500 peserta perempuan kulit putih yang memiliki riwayat diabetes gestasional selama lebih dari 25 tahun dipantau. Bagi mereka yang minum, 2-3 cangkir atau 1 cangkir kopi atau kurang, risiko diabetes tipe 2 berkurang masing-masing sebesar 53 persen, 17 persen dan 10 persen, jika dibandingkan dengan mereka yang tidak meminumnya. Selain itu, ditemukan bahwa meminum kopi berkafein juga mengurangi risiko tersebut.
“Sejauh ini, keseluruhan temuan menunjukkan bahwa kopi berkafein, bila dikonsumsi dengan benar (dua hingga lima cangkir per hari, tanpa gula dan produk susu berlemak atau tinggi lemak), dapat menguntungkan bagi kesehatan,” jelasnya.
“Oleh karena itu, diperlukan lebih banyak penelitian untuk menguji peran konsumsi kopi dalam konteks lokal dengan hasil kesehatan,” jelasnya.
Jangan Pakai Gula dan Susu
Penulis pertama studi dan peneliti postdoctoral di GloW dan Departemen Obstetri dan Ginekologi di NUS Medicine menambahkan meskipun kopi hadir sebagai alternatif yang berpotensi lebih sehat tetap saja wajih tanpa gula dan susu. Para peneliti menyarankan untuk tidak mengonsumsi kopi dalam jumlah berlebihan karena diperlukan penelitian lebih lanjut tentang efek minum kopi selama kehamilan dan pada janin serta anak-anak. Setiap bumil juga disarankan berkonsultasi dengan dokter mereka sebelum mengonsumsi kopi untuk mengetahui berapa dosisnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman