Cerita Keluarga ketika Bupati Meranti Resmi Menyandang Gelar Magister 

Kepulauan Meranti | Kamis, 31 Maret 2022 - 00:30 WIB

Cerita Keluarga ketika Bupati Meranti Resmi Menyandang Gelar Magister 
Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti Muhammad Adil beserta keluarga pascamengikuti rangkaian wisuda magister manajemen Unilak di Labersa Grand Hotel Convention Center, Rabu (30/3/2022) (ISTIMEWA)

PEKANBARU(RIAUPOS.CO) - Bilangan umur beranjak setengah abad tidak menjadi hambatan terhadap hasrat Muhammad Adil untuk mengenyampingkan pentingnya pendidikan. Terbukti di usianya yang telah mencapai 50 tahun, Bupati Kepulauan Meranti itu resmi menyandang gelar magister manajemen, Rabu (30/3/2022).

Perjuangan panjang ditambah tekad yang kuat untuk mengeyam studi strata dua (S2) di Universitas Lancang Kuning (Unilak) itu, akhirnya rampung. Ini setelah Adil mengikuti wisuda di Labersa Grand Hotel Convention Center, Pekanbaru, bersama 992 mahasiswa lainnya.


"Alhamdulillah sangat bahagia sekali hari ini. Apalagi ditemani orang-orang tercinta. Istri dan anak saya," ujarnya.
Dia berharap semangat melanjutkan pendidikan jenjang S2 dan jika perlu hingga program doktoral, bisa ditiru oleh seluruh anak Kepulauan Meranti lainnya. Termasuk keluarga terdekat, atau tiga anaknya.
"Tidak ada kata terlambat untuk melanjutkan pendidikan. Ayo terus menuntut ilmu, ini akan sangat berguna bagi kita ke depan. Saya sudah membuktikan kalau kita bisa. Sekarang anak-anak Meranti, ayo semangat. Lanjutkan pendidikan setinggi-tingginya menuju Meranti maju, cerdas dan bermartabat," sebut Adil.

Sambutan dari keluarga terdekat juga tampak menghangatkan suasana wisuda orang nomor satu di Kepulauan Meranti tersebut. Seperti istrinya Rinarni dan ketiga anaknya juga tampak menemani prosesi sakral hingga selesai.

Tentu doa dan harapan juga disampaikan agar gelar itu dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi orang banyak. 

"Saya merasa bangga, Bapak (Adil) bisa menyelesaikan S2-nya. Semoga berguna untuk menunjang tugas beliau sebagai bupati," harap Rinarni.

Hendaknya pasangan hidupnya itu bisa terus melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. 

"Ya, kalau bisa terus melanjutkan ke jenjang lebih tinggi. Saya dan anak-anak akan terus mendukung. Ini akan menjadi motivasi tersendiri bagi anak-anak," katanya.

Senada disampaikan anak sulung Adil, Muhammad Fadhly. Dia merasa bangga dengan ayahnya yang dinilai cukup peduli dengan pentingnya dunia pendidikan. 

"Kami bangga punya orang tua yang peduli pendidikan. Ini tentunya sejalan dengan kehendak beliau menjadikan Meranti cerdas," sebutnya.

Lebih jauh diceritakan Fadhly, disiplin Ilmu manajemen yang diambil ayahnya sangat diperlukan dalam menunjang tugasnya sebagai Bupati Kepulauan Meranti. 

"Yang jelas Papa itu menjadi inspirasi dan motivasi bagi kami anak-anaknya. Saya juga berniat untuk terus melanjutkan pendidikan, jika perlu sampai S-3, lebih tinggi dari Papa," ucapnya.

Terkait jurusan atau program studi manajemen, Fadhly punya sedikit cerita bersama sang ayah. Dulu dirinya sempat berniat untuk melanjutkan S1 jurusan manajemen setelah menyelesaikan SMA.

"Tapi Papa menolak. Katanya, kalau mau manajemen juga, ambil di Malaysia. Akhirnya saya memilih jurusan hukum saja karena waktu itu saya enggan kuliah di luar (negeri)," ujarnya.

Makanya saat sang ayah melanjutkan studi S-2 di program studi manajemen, Fadhly cukup terkejut.

"Tapi setelah saya pikir kembali, memang Papa layak ambil ilmu manajemen. Karena berkaitan dengan tugasnya, saat itu masih anggota DPRD. Apalagi sekarang menjabat bupati, tentunya ilmu manajemen ini sangat diperlukan," sebutnya lagi.

Meski begitu, dia mengharapkan sang ayah tidak puas dengan gelar magister manajemen yang telah diraih. Sebagai kepala daerah, seorang bupati harus menguasai banyak hal. Tidak ilmu manajemen semata.

"Sebagai anak, saya mengharapkan doa dan dukungan dari kita semua. Mari bersama-sama membantu pemerintah membangun Meranti lebih baik ke depannya," harap Fadhly.

 
Laporan WIra Saputra
Editor    : Edwar Yaman

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook