SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Proses pendataan penempatan guru merata hingga pelosok desa di Kabupaten Kepulauan Meranti, telah rampung. Proses tersebut menindaklanjuti permintaan Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti H Muhammad Adil SH, untuk memenuhi sekolah yang masih kekurangan guru PNS di sejumlah wilayah.
Demikian dikatakan Pj Sekda Kabupaten Kepulauan Meranti Bambang Suprianto SE MM kepada Riau Pos, Senin (24/1). "Maping atau pemetaan seluruh Guru PNS tingkat SD dan SMP yang tersebar di Kepulauan Meranti telah rampung. Kalau tidak silap dari kabar yang saya terima, pemetaan itu rampung akhir pekan kemarin oleh Dinas Pendidikan,” ungkapnya.
Menurutnya proses pemetaan itu tidak hanya dilakukan oleh dinas terkait, melainkan juga melibatkan koordinator dan pegawas pendidikan di lapangan.
Hasilnya seperti dibeberkan Bambang, akan ada Guru PNS di beberapa wilayah yang akan bergeser. "Ada yang bergeser. Tapi tidak juga seluruhnya. Yang dinilai patut untuk digeser ya kita geser," ujarnya.
Walaupun demikian, ia belum mau mengungkapkan jumlah pasti terhadap guru PNS yang terancam akan dimutasi. "Jumlah nanti kalau SK mutasi rampung ya," tutur Bambang.
Namun ia menegaskan, dan berharap seluruh guru di Kepulauan Meranti untuk tidak khawatir. Karena pergeseran dominan dilakukan untuk dalam kecamatan. Kalaupun ada di luar kecamatan, lokasi penempatan tidaklah berjauhan dari sekolah sebelumnya. "Dominan pergeseran dalam kecamatan. Jikapun ada antat kecamatan jaraknya tidak terlalu jauh. Misalnya, jika yang bersangkutan semula bertugas di kota, kemungkinan besar hanya akan bergeser di Tebingtinggi Barat," ungkap Bambang.
Diberikan sebelumnya, setelah mendengar keluhan dari sejumlah kepala sekolah yang merangkap tugas dampak kekurangan jumlah guru, Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti Muhammad Adil berencana melakukan rotasi besar-besaran.
Tak tanggung tanggung 1.500 orang guru yang berstatus PNS dievaluasi untuk dimutasi. Tentunya langkah itu sebagai upaya pemerataan guru hingga ke pelosok negeri.
Ia tidak mau ada lagi yang guru menumpuk di kota, sementara di desa masih kekurangan guru. Tentunya kebijakan ini menurutnya memuluskan program steategisnya menuju Meranti Cerdas. Hendaknya nilai pendidikan Meranti naik tingkat dalam Ujian Nasional (UN) dari 12 kabupaten dan kota di Provinsi Riau.(wir)