LIBATKAN ANJING PELACAK

Kantor Jasa Angkutan Digeledah

Kepulauan Meranti | Jumat, 23 September 2022 - 08:59 WIB

Kantor Jasa Angkutan Digeledah
Seekor anjing pelacak dibawa oleh petugas Bea Cukai masuk ke dalam salah satu gudang ekspedisi di Jalan Tebingtinggi, Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti, Kamis (22/9/2022).  (WIRA SAPUTRA/RIAUPOS.CO)

SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Gabungan aparat penegak hukum  gabungan  di Kepulauan Meranti melakukan penggeledahan dengan melibatkan seekor anjing pelacak memeriksa salah satu kantor dan gudang ekspedisi jasa angkutan laut di Jalan Tebingtinggi, Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti, Kamis (22/9) kemarin.


Langkah tersebut dikabarkan masuk dalam rangkaian penindakan dan gagalnya dugaan penyeludupan dua  kilogram narkoba jenis sabu di Kepulauan Meranti, Selasa (20/9) malam. 


Pantauan Riau Pos di lapangan, tak jauh dari kantor ekspedisi kapal lintas batas ditutup sejak pagi. Pemeriksaan dilakukan oleh aparat kepolisian bersama Bea dan Cukai. Di sana juga tampak seekor anjing pelacak warna hitam. 

Kasi Penindakan dan Penyidikan (P2) Kantor Bea dan Cukai Bengkalis Eko Bramantio tak menampik ketika merespon pesan elektronik awak media. Ia mengaku masih melakukan rangkaian pemeriksaan bersama aparat kepolisian.

"Masih belum selesai. Jadi belum bisa memberikan keterangan. Belum tahu juga selesai kapan. Mudah-mudahan bisa cepatlah," ujarnya.

Pemilik ekspidisi jasa angkutan yang kerap disapa Asian mengaku, jika saat ini kantor dan gudangnya sedang diperiksa. Bahkan pemeriksaan menggunakan anjing pelacak.

"Iya sekarang sedang diperiksa dengan anjing pelacak dari polisi dan Bea dan Cukai," ungkapnya. 

Cerita Asian, besar kemungkinan pemeriksaan termasuk dalam rangkaian penindakan yang berkaitan dengan penindakan dua kilogram serbuk yang melibatkan anggotanya di lapangan beberapa hari lalu.

"Kemarin tiga orang ditangkap. Kabarnya bawa sabu dua  kilogram. Salah seorang dari mereka anggota kita. Sementara dua orang lainnya bekas anggota," ujarnya.  

Namun ia mengaku jika anggotanya tersebut baru saja bekerja sebagai awak kapal miliknya. Sementara dua orang lainnya bekas karyawannya. "Seorang itu baru saja bekerja. Bahkan baru dua trip ikut. Memang baru bekerja. Saya tidak begitu tahu latar belakangnya. Dua lagi mantan anggota saya," ungkapnya. 

Mereka kabarnya ditangkap tidak jauh dari kantor ekspedisi miliknya. "Penangkapan kemarin. Lokasi penangkapan tak jauh dari sini," ujarnya. 

Kembali ditegaskan Asian, dia tidak tahu apa yang sedang terjadi. Apalagi cerita soal narkotika. Walaupun demikian Ia bersyukur terhadap penindakan tersebut, sehingga dengan kasus ini dapat menjadi pelajaran bagi seluruh anggota di lapangan.

Ketua DPC Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) Kepulauan Meranti Misjan Tomi mengapresiasi kinerja aparat penegak hukum. Seperti sebelumnya penindakan terhadap aktivitas penyelundupan narkoba bertubi-tubi berhasil terbongkar di Kepulauan Meranti.(gem) 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook