SELATPANJANG (RIAUPOS.CO)- Dua kelompok pengembangan peternakan ayam petelur binaan Bupati Kepulauan Meranti H Muhammad Adil, sudah mulai mampu memeroduksi 4.000 butir telur perhari.
Informasi ini disampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Kepulauan Meranti, Ifwandi kepada Riau Pos, Selasa (21/2).
Adapun dua kelompok tersebut mencakup satu kelompok pengembangan peternakan ayam petelur di Desa Desa Batang Malas Kecamatan Tebing Tinggi Barat dan Desa Sei Tohor, Tebing Tinggi Timur. ''Sudah mulai membuahkan hasil. Setiap kelompok pengembangan itu mampu menghasilkan 2.000 butir telur ayam perhari. Artinya dari dua kelompok 4.000 butir paling sedikit,'' ujarnya.
Walaupun demikian, target atas jumlah telur yang diproduksi oleh kedua kelompok itu masih minim. Hendaknya batas minimal produksi harusnya mencapai 10.000 butir. ''Karena setiap kelompok dengan jumlah ekor ayam petelur, wajarnya mampu memeroduksi 5.000 butir. Jadi target kita 10.000 butir,'' ungkapnya.
Karena program tersebut baru dilaksanakan pada akhir tahun lalu, maka tingkat produksi ini masih dianggap wajar. Untuk itu seluruh kelompok masih rutin mendapatkan pendampingan, pembinaan, pengembangan.
Dikatakannya, program ayam petelur ini merupakan wujud visi Bupati Muhammad Adil menuju swasembada telur, di mana setiap kelompok diberikan bantuan 2.000 sampai 5.000 ekor ayam petelur.
Menindaklanjuti arahan bupati pada tahun ini juga DKPP akan menyalurkan bantuan kepada lima kelompok ternak ayam petelur. Sementara 2024, bantuan kembali diberikan kepada enam kelompok ternak untuk mencapai produksi yang diinginkan. Sehingga target swasembada dapat dicapai.
Berdasarkan data pasar, kebutuhan telur di Kepulauan Meranti setiap tahunnya berjumlah 6,4 juta butir telur per tahunnya. Apabila ke depan ada 13 kelompok peternak, pihaknya menargetkan produksi telur di Kepulauan Meranti setidaknya mencapat 9 juta butir pertahun.
''Menurut data pasar yang ada, kebutuhan telur di Meranti berkisar 6,4 juta butir pertahun. Apabila nanti telah tersedia 13 kelompok ternak di tahun 2024, ini akan menghasilkan 9 juta telur pertahunnya, artinya Kepulauan Meranti mampu memenuhi kebutuhan telur secara menyeluruh bahkan surplus dan dapat di distribusikan keluar daerah,'' pungkasnya.(wir)