Ikrarkan Pemilu Damai di Kepulauan Meranti

Kepulauan Meranti | Selasa, 19 September 2023 - 09:36 WIB

Ikrarkan Pemilu Damai di Kepulauan Meranti
Deklarasi menuju Pemilu Damai 2024 dengan membacakan ikrar di Ballroom Hotel Grand Meranti, Jalan Kartini, Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Senin (18/9/2023). (WIRASAPUTRA/RIAUPOS)

SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Kepolisian Resort (Polres) Kepulauan Meranti menggagas deklarasi menuju Pemilu Damai 2024. Ikrar yang berlangsung di Ballroom Hotel Grand Meranti, Jalan Kartini, Senin (18/9) tersebut menjadi komitmen pertama yang berlangsung di tingkat kabupaten dan kota di Provinsi Riau.

Helat dikemas menarik. Seluruh peserta yang terdiri dari kalangan politisi atau kader partai politik hingga bakal calon legislatif seluruhnya bertanjak yang dipimpin oleh Kapolres Kepulauan Meranti , AKBP Andi Yul LTG SIK MH.


Hadir juga Plt Bupati Kepulauan Meranti, AKBP (Purn) Asmar, Komisioner KPU dan Bawaslu, forkopimda, tokoh, alim, ulama, perwakilan organisasi hingga mahasiswa ikut sama. Selain Ikrar Pemilu Damai secara lisan, masing-masing elemen juga membubuhkan tanda tangan dalam deklarasi damai tersebut.

Dikatakan Andi, Deklarasi Pemilu Damai ini adalah bukti komitmen dari seluruh stakeholder dan elemen masyarakat Kepulauan Meranti untuk menjaga ketertiban menjelang Pemilu 2024 yang aman, damai dan kondusif.

“Kami sampaikan seluruh pihak atas partisipasi dan dukungannya dalam menyukseskan kegiatan deklarasi damai pemilu tahun 2024 yang mengusung tema Pemilu yang bersih, aman, damai, kondusif dan berintegritas di Kabupaten Kepulauan Meranti,” ujar Kapolres.

Dikatakan Kapolres, Pemilu merupakan mekanisme penyaluran pendapat dan hak asasi rakyat secara berkala dalam sistem demokrasi.  Dikatakannya lagi ada dua perspektif dalam pemaknaan Pemilu, diantaranya sebagai kontes dan ajang persaingan antar calon untuk mendapat dukungan pemilih untuk menentukan siapa calon terbaik yang paling diinginkan masyarakat menduduki suatu jabatan.

“Dalam hasil arena kontestasi tidak ada calon yang benar dan salah, karena tujuan kontes sesungguhnya adalah mencari kontestan terbaik diantara kontestan lain yang juga baik. Pasca kontestasi, pihak yang kalah memberi apresiasi, dan pihak yang menang tidak tinggi hati, saling merangkul, karena sejak awal tujuan kontestasi bukan menentukan mana yang paling benar dan salah,” tuturnya.

Selanjutnya pemaknaan Pemilu sebagai arena edukasi politik untuk meningkatkan literasi politik publik. Dengan edukasi politik yang baik serta berkelanjutan akan membantu wajah demokrasi yang mengedepankan dialog dan rasionalitas tindakan.

“Sebuah negara demokratis, Pemilu adalah jalan damai untuk meraih kekuasaan secara legal, selain itu Pemilu juga berfungsi sebagai sarana integrasi bangsa karena merekatkan perbedaan pilihan politik di tengah masyarakat Indonesia yang multikultural. Penting artinya Pemilu damai buat semua,” ucapnya.(wir)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook