SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Dua orang pasien dalam pengawasan (PDP) kluster santri Magetan Jawa Timur dikabarkan sempat berkontak fisik dengan Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti Irwan Nasir.
Kabar tersebut dibeberkan oleh Kasubag Humas Humas dan Protokoler Setdakab Kepulauan Meranti Ansahari Arif, Jumat (15/5/20) siang. Informasi tersebut dipublikasi melalui dinding akun facebook-nya sekira pukul 10.30 WIB tadi.
Tulis Arip, dikabarkan Inisial IA (19) dan IMA (16) warga Desa Bandul Kecamatan Tasik Putri Puyu Positif Covid-19, telah melakukan kontak sosial di seputaran Kota Selatpanjang hingga berkunjung ke rumah Bupati Kepulauan Meranti Drs H Irwan MSi.
Kini seluruh penghuni dan karyawan petugas rumah Dinas Bupati langsung dilakukan Rapid Test dan rumah Bupati telah di Isolasi untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.
Seperti diberitakan sebelumnya kedua pasien yang terjangkit Covid-19 tersebut adalah santri kluster Magetan Jawa Timur. Untuk pasien yang telah dinyatakan positif tersebut berinisial IA usia 19 tahun, dan IMA usia 16 tahun. Keduanya adalah warga Desa Bandul, Kecamatan Tasik Putri Puyu, Kabupaten Kepulauan Meranti.
"Iya hasil swab, keduanya positif. Hasil swab yang pertama kita terima semalam, Rabu (13/5/20). Hasil swab untuk pasien yang kedua kita terima hari ini, Kamis (14/5/20)," ujar Kadiskes Meranti Misri Hasanto.
Menurut Misri kedua pasien yang positif tersebut ditetapkan sebagai PDP bersama seorang rekannya Ahad (10/5/2020) lalu.
"Ini pasien santri dari Magetan yang masuk ke Meranti melalui Bengkalis. Tidak ada gejala. Keberadaannya diketahui dari hasil tracing," ungkapnya
Menyikapi hal itu, jauh hari sebelum ini ia mengaku telah membuat tim khusus untuk mentracing kontak erat dengan pasien terkait. Gunanya untuk melacak orang-orang yang pernah bertransaksi dengannya.
Dengan demikian seluruh orang yang punya kontak erat dengan pasien terjangkit Covid-19 terkait, telah dan akan dirapid tes. Untuk sementara ini ada 12 orang telah di rapid tes dengan hasil non reaktif.
Bahkan, Misri membeberkan jika kedua keluarga pasien yang dinyatakan positif akan diisolasi di balai latihan kerja yang disulap menjadi rumah sakit sementara.
Selain itu sebagai langkah antisipasi, Kamis (14/5/20) ini Pemda Kabupaten Kepulauan Meranti telah mengambil kebijakan untuk mengunci pintu masuk dan keluar Desa Bandul, Kecamatan Tasik Putri Puyu, Kabupaten Kepulauan Meranti.
"Kebijakan yang telah kita sepakati, besok kita kunci desa pasien yang positif tersebut. Tim pengawasan juga telah kita bentu. Langkah itu sebagai upaya agar potensi penularan dapat ditekan," ujarnya.
Setelah ada peningkatan pasien yang positif, ia mengaku jika Kepulauan Meranti belum memenuhi syarat untuk mengajukan PSBB.
"Sesuai Permenkes No. 9 Tahun 2019 itu kita belum memenuhi syarat untuk mengusulkan PSBB. Kita belum masuk kriteria yang ditetapkan oleh pemerintah pusat. Beberapa kriteria yang belum bisa dipenuhi adalah penyebab kasus di Meranti hanya terdapat ditempat yang sama. Beda dengan daerah lain, tersebar di banyak titik. Seterusnya tidak adanya transmisi lokal," ujarnya.
Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kepulauan Meranti Fahri membeberkan, saat ini jumlah ODP yang didata oleh mereka berjumlah 7.004 jiwa. 6.379 telah selesai dipantau, dan sisa 625 masih proses.
"Selain jumlah ODP, saat ini ada delapan orang PDP, lima orang telah dinyatakan negatif. Sisa dua orang positif dan satu orang masih menunggu hasil swab," ujarnya.
Laporan: Wira Saputra
Editor: Eka G Putra