SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) -- Pemkab Kepulauauan Meranti kembali siapkan bantuan pangan non tunai untuk ratusan keluarga terdampak banjir di Pulau Rangsang. Bantuan tersebut akan disalurkan langsung oleh Bupati Muhammad Adil SH MM, akhir pekan ini.
"Ratusan keluarga terdampak sejak beberapa pekan terakhir. Saya sudah minta jajaran untuk siapkan bantuan pangan akhir pekan ini. Nanti kita turun langsung bagikan," ujar Adil kepada Riaupos.co, Kamis (15/12/2022) siang.
Seluruh bantuan yang akan disalurkan telah dipersiapkan oleh Dinas Sosial. Ia memberikan tenggat waktu hingga Jumat (16/12/2022) mendatang.
"Saya kasi waktu Dinas Sosial lakukan persiapan hingga Jumat mendatang. Dan itu harus ada. Karena ini sifatnya mendesak, tidak boleh kita menunggu-menungu. Kasihan warga," ungkapnya.
Terpisah Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Kepulauan Meranti, M Khardafi membenarkan.
Dari laporan yang ia terima melalui BPBD setempat, total atau jumlah keluarga tedampak tidak kurang dari 600 keluarga. Namun jumlah paket sembako yang dipersiapkan lebih dari itu.
"Dari BPBD itu totalnya tidak kurang dari 600 keluarga. Tapi kita persiapan lebih dari itu," ujarnya.
Artinya kata dia, segala persiapan berjalan lancar dan tidak ada kendala sesuai dengan atensi Bupati Muhammad Adil.
"Tak ada masalah, lancar semua. Insya Allah target rampung. Satu kempang kita sewa untuk salurkan batuan tuan itu," bebernya.
Terpisah, Kepala BPBD Kepulauan Meranti Eko Setiawan, mengatakan banjir yang melanda daerah tugasnya terparah berlangsung kepada warga dua desa di Kecamatan Rangsang Barat. Kondisi itu dipicu tingginya intensitas curah hujan sejak beberapa pekan kemarin.
Dua desa itu terdiri dari Desa Mekar Baru, dan Desa Bina Maju. Spesifik Desa Mekar Baru, 240 rumah warga, 2 masjid, 2 musala, 3 sekolah dan kantor desa hingga 13.600 kilometer jalan dan 400 hektare lahan pertanian tampak seperti sungai.
Kondisi yang sama juga dirasa warga Desa Bina Maju, karena 317 unit rumah, 3 unit masjid, 2 unit sekolah, 2 unit kantor desa, hingga 280 hektare lahan pertanian, termasuk 17.900 kilometer jalan masih tergenang.
Tingginya genangan air tidak kurang dari 30 hingga 60 sentimeter. Gambaran hasil mitigasi mereka dan tim gabungan, air lambat menyusut dampak pendangkalan sungai. "Banjir yang melanda akibat aliran sungai tidak normal untuk menampung debit dari curah hujan yang tinggi," ujarnya.
Hingga kondisi ini masih menjadi penghabat utama rutinitas aktivitas warga setempat. Belum lagi lahan pertanian yang gagal panen hingga banyak petani yang merugi.
Laporan: Wira Saputra (Selatpanjang)
Editor: Rinaldi