PETERNAKAN

75 Persen Hewan Kurban Meranti Dipasok dari Sumut dan NTT

Kepulauan Meranti | Minggu, 14 Mei 2023 - 12:38 WIB

75 Persen Hewan Kurban Meranti Dipasok dari Sumut dan NTT
Pemeriksaan rutin sapi lokal oleh tim gabungan yang terdiri dari DKPP dan Karantina Kepulauan Meranti belum lama ini, (2/5/2024) lalu. (WIRA SAPUTRA/RIAUPOS.CO)

SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Kebutuhan permintaan hewan kurban jelang Hari Raya Iduladha 1444 Hijriah atau 2023 masiehi di Kepulauan Meranti diprediksi meningkat 10 sampai 15 persen dari kebutuhan tahun lalu. 

Prediksi tersebut dibeberkan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kepulauan Meranti, Ifwandi kepada Riau Pos, Ahad (14/5/2023) siang.


Menurutnya kondisi dan situasi itu besar kemungkinan didorong oleh pulihnya ekonomi masyarakat pasca Pandemi Covid-19 yang tergambar dari laporan jajarannya dari lapangan.

Jika sebelumnya kebutuhan hewan kurban tidak kurang dari 1.200 ekor, untuk tahun ini bisa mencapai 1.400 ekor sapi dan kambing. "Ya perkiraan kita untuk hewan kurban tahun ini ada peningkatan dari tahun sebelumnya. 10 sampai 15 persen," beber Ifwandi.

Namun secara kuantitas, ketersediaan hewan kurban lokal belum mampu memenuhi kebutuhan jelang perayaan. Dengan demikian, pihaknya terpaksa memasok hewan dari luar daerah. 

"Ketersediaan hewan kurban lokal saat ini hanya mampu mengakomodir 25 persen kebutuhan. Sehingga sisa 75 persen harus dipasok dari luar daerah seperti Sumatera Utara dan Nusa Tengga Timur," ungkapnya. 

Untuk itu saat ini pihaknya telah mengeluarkan larangan kepada peternak untuk tidak menerima permintaan pasokan keluar daerah. Seperti baru-baru ini, permintaan datang dari Tanjungpinang Kepulauan Riau, namun ditolak.

Begitu juga terhadap pasukan hewan dari luar daerah, Ifwandi memastikan aman dari segela penyakit, atau sehat dan layak dikurbankan. 

Karena, selain seluruh hewan tersebut mengantongi surat kesehatan dari karantina daerah asal, mereka juga bakal kembali melakukan pemeriksaan ulang.

"Sapi yang dikirim dari daerah asal telah memiliki sertifikat, telah menjalani pemeriksaan kesehatan. Nantinya saat tiba di sini akan kita periksa lagi kesehatannya, bila perlu cek darah. Jadi kami pastikan aman," bebernya. 

Ia menambahkan, hewan kurban yang masuk nantinya menjalani karantina selama dua pekan atau 14 hari. Selama karantina, hewan tersebut akan melalui masa pengawasan dan pemeriksaan rutin.

 

Laporan: Wira Saputra (Selatpanjang)

Editor; E Sulaiman

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook