KEPULAUAN MERANTI DAN SIAK

Karhutla di Beberapa Desa Berhasil Dipadamkan

Kepulauan Meranti | Jumat, 14 Februari 2020 - 08:45 WIB

Karhutla di Beberapa Desa Berhasil Dipadamkan
PENDINGINAN: Tim pemadam di Desa Bandul, Kecamatan Merbau, Kepulauan Meranti masih melakukan proses pendinginan, Kamis (13/2/2020). (wira saputra/riau pos)

KEPULAUAN MERANTI (RIAUPOS.CO) -- Kebakaran hutan dan lahan masih terjadi di beberapa daerah di Riau. Petugas terus berusaha melakukan pemadaman. Bahkan ada yang sudah berhasil dipadamkan, dan masuk tahap pendinginan. Seperti yang dilakukan di dua kabupaten, yakni Kepulauan Meranti dan Siak.

Pendinginan di beberapa desa di Kepulauan Meranti masih berlangsung hingga, Kamis (13/2). Ada dua desa, yaitu Desa Tanjung Padang dan Desa Bandul, Kecamatan Merbau. Penanggulangan dilakukan sejak terpantaunya titik api di sana, Senin (10/2).


Kasi Karhutla dan Kecelakaan BPBD Kepulauan Meranti Ekaliptus mengatakan walaupun tidak menemukan kendala, tim masih berada di lokasi melakukan proses pendinginan atau penanggulangan. Seluruh peralatan lengkap, terlebih di Desa Bandul. Bahkan, alat berat milik perusahaan masih bersiaga.

"Tidak ada kendala. Saat ini sudah masuk proses pendinginan. Tinggal sedikit. Itupun di tengah. Kalau yang di tepi sudah tidak ada lagi. Pemadaman terbantu oleh air hujan dan alat berat yang masih bersiaga," ungkapnya.

Dibeberkannya untuk total lahan yang terbakar di dua desa itu hampir mencapai 13 hektare. Semula bencana yang sama juga terjadi di Desa Tengayun Raya, Kecamatan Rangsang Pesisir, Kepulauan Meranti, Sabtu (8/2) lalu, namun statusnya sudah padam. "Tim pemadamnya juga sudah pulang semua. Jadi sisa proses pendinginan hanya di dua desa itu," ungkapnya.

Sedangkan di Siak, kebakaran lahan terluas awal Februari berada di Kecamatan Sungai Apit. Di empat lokasi lebih kurang 40 hektare dan satu titik di Kecamatan Koto Gasib dan Buatan Besar Kecamatan Siak.  

Kepala Manggala Agni Siak Ihsan Abdillah menyampaikan lahan yang terbakar di Kecamatan Sungai Apit telah berhasil dipadamkan. Dan saat ini sedang dilakukan pendinginan lahan karena asap masih keluar. "Sekat lahan terbakar dilakukan agar api tidak meluas. Saat ini sedang pendinginan lahan," jelasnya.

Sulitnya mendapatkan air menjadi salah satu kendala memadamkan api di lahan gambut. Tim kebakaran terdiri dari Polres Siak, Manggala Agni, MPA, pihak kecamatan dan masyarakat setempat harus menggali kanal cukup dalam untuk mendapatkan air.

Kebakaran lahan gambut di wilayah Kabupaten Siak mencapai 90 hektare lebih sejak Januari-Februari 2020. Bupati Siak Alfedri mengatakan Pemerintah Kabupaten Siak terus melakukan upaya pemadaman dan pencegahan kebakaran di wilayahnya.

Dirinya mengaku heran dengan banyaknya terjadi kebakaran hutan dan lahan, sehingga membuat wilayah Siak menjadi kabupaten paling luas terbakar di Provinsi Riau di Januari-Februari 2020. "Sosialisasi untuk melakukan pencegahan telah dilakukan dan melakukan sekat bakar. Siak juga satu-satunya pemerintah daerah yang melakukan pengadaan alat berat eskavator PC 100 untuk mengantisipasi karhutla," katanya.

Untuk mencegah kebakaran lahan di Siak sebut Alfedri, Pemkab Siak bersama Polres Siak akan menyiasati, ada apa sebenarnya terjadi kebakaran di Siak. "Di sini belum selesai terbakar, sudah terjadi lagi, ada apa? Jika hal ini sudah bisa disiasati dan didapatkan apa penyebabnya, maka akan ditindak tegas," ungkapnya.(wir/wik)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook