SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti H Muhammad Adil SH menegaskan perlu peran pihak terkait untuk meningkatkan kapasitas ribuan UMKM setempat agar dapat bersaing di pasar global.
Dibeberkan Adil, di Kepulauan Meranti saat ini terdapat 8.696 UMKM yang membutuhkan pendampingan, pemberdayaan, dan kemudahan dari berbagai pihak. Termasuk dirinya.
"Saya harap rutinitas pelatihan UMKM terus dilaksanakan untuk meningkatkan kapasitas para pelaku usaha kecil dan menengah. Tentunya ini menjadi salah satu cara untuk mendukung ekonomi kreatif dalam meningkatkan kemampuan mereka, sehingga potensi yang dimiliki, bisa berkembang," ujar Adil kepada Riau Pos, Senin (7/2/2020) siang.
Salah satu upaya yang ia maksud seperti sosialisasi tatacara memperoleh izin edar melalui Program SULTAN dan penyerahan Nomor Izin Edar UMKM Pangan Olahan oleh PPOM pekan lalu.
Bahkan dalam waktu dekat, pihaknya akan berkoordinasi dengan jajaran kementerian keuangan, melalui Kantor Pelayanan Kantor Bea dan Cukai (KPBC) setempat untuk mempermudah produk lokal agar bisa diekspor hingga memiliki pasar di negara tetangga.
"Kita ada kopi dan beberapa produk dengan kualitas ekspor yang bisa di jual ke negara tetangga. Karena sejauh dari informasi yang saya terima, Kopi Liberika Meranti itu diekspor melalui daerah lain, karena ada persyaratan administrasi yang belum bisa kita penuhi. Makanya dalam waktu dekat kita akan berkoordinasi dengan mereka. Minimal potensi tersebut bisa dipermudah," ungkapnya.
Lebih jauh dijelaskan Adil, UMKM memiliki arti penting dalam perekonomian Meranti. Tidak hanya itu bahkan cakupan nasional.
Paling tidak, dengan berkembangnya pelaku UMKM tentunya dapat memperluas kapasitas atau ketersediaan lapangan kerja dan berperan dalam peningkatan pendapatan masyarakat Kabupaten Kepulauan Meranti.
Oleh karena itu, menurutnya UMKM harus memperoleh keberpihakan yang lebih sehingga mendapatkan kemudahan, perlindungan dan pemberdayaan.
"Pemerintah telah memberikan dukungan untuk meningkatkan daya saing UMKM melalui pemberian insentif, kemudahan izin berusaha, sertifikasi, dukungan promosi, kemudahan akses pasar maupun dukungan permodalan," sebutnya.
Laporan: Wira Saputra (Selatpanjang)
Editor: E Sulaiman