SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) -Tenaga kerja PT Gelombang Sismik Indonesia (GSI) survei potensi hulu migas di Kepulauan Meranti kecewa. Mereka merasa ditinggal pergi, tanpa kejelasan upah atau gaji.
Jumlah tunggakan gaji bervariasi. Ada satu bulan, bahkan ada yang belum dibayarkan selama dua bulan terakhir. Bahkan sebagian besar manajemen perusahaan sudah tidak lagi di wilayah operasional pasca berakhirnya masa kerja sama dengan EMP Malacca Strait SA selaku penyedia jasa.
Demikian disampaikan oleh Sakti salah seorang tenaga kerja kepada Riaupos.co, Kamis (6/1/2022) siang. Sakti mengaku jika ia dan rekan banyak yang terlantar menanti upah setelah kontrak kerja rampung.
"Saya satu bulan belum dibayarkan tanpa kejelasan dari perusahaan. Ada juga yang dua bulan. Kami menunggu gaji itu di Meranti makanya masih bertahan karena tidak punya uang untuk pulang. Orang perusahaan sudah pergi semua, tak ada info dari mereka," ungkapnya.
Menanti gaji keluar mereka berserak. Ada yang masih menetap di belakang kantor, ada di rumah teman, bahkan ada yang pulang kampung halaman.
Keluhan yang sama juga di sampaikan oleh Andi. Dua bulan gajinya belum dibayarkan tanpa kejelasan, dan ia pantas lebih memilih keluar.
"Mereka sudah tidak ditempat. Makanya kita merasa ditinggal pergi tampa kejelasan. Karena dua bulan gaji saya belum dibayarkan. Kami liat makin tak jelas, makanya saya memilih tidak menunggu dan keluar dari sana, " ujarnya.
Ia mengaku soal keterlambatan pembayaran gaji oleh PT GSI saat ini bukan yang pertama. Sebelumnya juga pernah terjadi. Namun tidak lebih dari dua bulan.
"Sebelumnya juga ada terlambat seperti yang terjadi pada bulan Oktober dan November 2021. Tapi yang dibayarkan hanya Oktober, sementara November hingga Desember 2021 menunggak lagi," bebernya.
Sempat diberitakan sebelumnya, kepada Riaupos.co saat itu Humas PT GSI Malluka tidak menampik dan memastikan keterlambatan pembayaran gaji ini tidak akan terjadi lagi.
Saat itu ia minta seluruh tenaga kerja untuk dapat bersabar. Namun terhadap kejadian saat ini Malluka malah buang badan. Seperti saat dikonfirmasi, Rabu (5/1/2021) kemarin.
"Maaf saya tidak tahu menahu soal ini. Dan maaf ini semua privasi. Tolong dimengerti posisi saya," ujarnya melalui pesan elektronik.
Di samping itu ia mengarahkan agar wartawan untuk mengkonfirmasi hal terkait melalui rekan kerjanya Nursid yang juga menjabat sebagai Humas PT GSI lainnnya.
"Prihal gaji, sampai saat ini sedang menunggu kesepakatan nilai upah antara manajemen pusat GSI dan koordinator kru yang bekerja di lapangan. Dan saat ini juga sedang dilakukan pertemuan yang dimediasi oleh Disnaker, " jelasnya singkat.
Laporan: Wira Saputra (Selatpanjang)
Editor: Erwan Sani