SELATPANJANG (RIAUPOS.CO)- Belasan desa di Kabupaten Kepulauan Meranti belum tersentuh akses sinyal telekomunikasi, hingga masih menyandang status blank spot. Menyikapi kondisi tersebut, pemerintah setempat telah mengusulkan 31 titik pembangunan menara base transceiver station (BTS) melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Bakti Kominfo).
Plt Kepala Dinas komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Kepulauan Meranti Amat Syafii MKom kepada Riau Pos, Rabu (4/1) mengatakan, usulan tersebut dilakukan pada tahun lalu. Untuk saat ini pihaknya sedang menunggu jadwal survei dari pihak terkait.
''Tahun ini, di Provinsi Riau akan dibangun menara BTS sebanyak 429 unit, program Bakti Kominfo. Untuk di Kepulauan Meranti telah diusulkan sebanyak 31 titik pada tahun lalu. Saat ini kami masih menunggu jadwal survei dari Bakti,” ungkapnya.
Adapun rincian rencana pembangunan BTS yang telah mereka usulkan terdiri dari empat titik Kecamatan Tasik Putri Puyu, tiga titik di Merbau, tiga titik di Pulau Merbau. Lanjut tiga titik di Kecamatan Tebingtinggi Barat, satu titik Tebingtinggi, satu Rangsang Barat, enam titik di Rangsang Pesisir, satu titik di Rangsang dan Sembilan titik di Kecamatan Tebingtinggi Timur.
Untuk pembangunan kata Syafii, murni menggunakan APBN 2023 oleh Bakti Kominfo. Hanya saja, untuk menerima bantuan ini, pihaknya harus menyediakan lahan. Jika dari hasil survei lokasi rencana pembangunan setiap BTS dinilai layak, barulah Kominfo akan berkoordinasi dengan Pemdes setempat. ''Sebab, sistem penyediaan lahan bangunan hibah masyarakat, bukan ganti rugi,” ujarnya.
Ditambahkannya, jumlah titik blank spot masih ada di delapan desa yang tersebar di Meranti. Seperti Desa Sesap, Tanjung Kulim, Sungai Anak Kamal, Topang, Anak Setatah, Segomeng, Bagan Melibur dan Desa Mengkikip.
Untuk tahun anggaran 2022, pihaknya berhasil mengusulkan pembangunan dua titik, seperti pembangunan BTS di Desa Tanjung dan Desa Sungai Tengah.
Tentu ini tidak terlepas dari upaya mereka di pusat hingga pihak penyedia. Seperti belum lama ini mereka telah mengunjungi Telkom Wilayah Telekomunikasi Riau Daratan untuk menindaklanjuti pemenuhan akses telekomunikasi menuju Meranti dengan layanan publik berbasis digital.
Bahkan 2021 lalu, jumlah blank spot itu terjadi pada 13 desa tersebar. Namun saban bulan setelahnya menyusut dan mulai berkurang. Seperti, Desa Kepau Baru, Gabung Kiri, dan Sungai Cina sudah terpenuhi jangkauan akses telekomunikasi.(wir)