Pj Bupati Ingatkan Dinas Pahami Indikator RKPD

Kampar | Jumat, 17 Maret 2023 - 11:17 WIB

Pj Bupati Ingatkan Dinas Pahami Indikator RKPD
Bupati Kampar Dr H Kamsol MM resmi membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Kampar 2023 di Rumah Dinas Bupati Kampar, Bangkinang, Kamis (16/3/2023). (DISKOMINFO UNTUK RIAUPOS.CO)

BANGKINANG (RIAUPOS.CO) - Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Kampar 2024 harus paham bidang indikator yang masih rendah. Hal itu diungkapkannya saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Kampar 2023 di Rumah Dinas Bupati Kampar di Bangkinang, Kamis (16/3).

Kegiatan yang mengangkat tema "Menjadikan Kampar berdaya saing, Sejahtera, Bermar tabat dan Unggul di Provinsi Riau" yang digelar di Aula Rumah Dinas Bupati Kampar Bangkinang.


Sebelum memberikan arahan, Kamsol terlebih dahulu menyerahkan secara simbolis penghargaan kepada kecamatan terbaik dalam pelaksanaan Musrenbangcam 2023 yakni Kecamatan Tapung Hilir.

Selanjutnya desa yang berhasil penurunan stunting dan penaggulangan kemiskinan ekstrem, pertama diraih Kecamatan Kuok, Kamparkiri, dan Kecamatan Kampar Kiri Tengah, serta desa pencapaian bebas stunting indek desa membangun adalah Desa Gunung Sari, Kecamatan Gunung Sahilan.

Kamsol menegaskan agar dalam RKPD, bahwa dalam penyusunan program yang dibuat, dilihat terlebih dahulu indikator-indikatornya tercapai atau tidak, dan menimbulkan hasil yang meningkat atau tidak. Kamsol menambahkan, banyak inovasi atau program utama yang bisa dirangkum dalam RKPD saat ini, dalam peningkatan ekonomi masyarakat masih banyak
yang bisa dikembangkan.

"Seperti sektor perikanan, di mana dengan berdirinya pabrik Abon Patin yang membutuhan 18 ton per bulan dan menghidupkan kembali Gudang Beku Terintegrasi atau ICS (Integrated Cold Storage)," jelas Kamsol.

Kamsol menambahkan, saat ini Kampar sudah menemukan dan melakukan menerapkan inovasi Teknologi Intensifikasi Padi Aerob Terkendali Berbasis Organik (IPAT-BO). "Dengan inovasi baru ini, terjadi peningkatan lebih dari 100 persen produksi gabah, yang sebelum penerapan IPAT-BO produksi 1-3 ton per hektare satu kali tanam per tahun. Setelah penerapan IPAT-BO meningkat sebesar 7,4 ton per hektare (146 persen) 2-3 kali tanam per tahun.

Dalam menyusun RKPD, lanjutnya, dinas mesti tahu bidang apa yang masih rendah dan apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan program tersebut.(fiz)

Laporan KOMARUDIN, Bangkinang









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook