BANGKINANG (RIAUPOS.CO) - Prihatin akan kondisi daerah yang belum ada perubahan yang begitu signifikan dalam sektor pembangunan infrastruktur, SDM serta ekonomi di Kabupaten Kampar.
Maka para tokoh-tokoh senior maupun muda yang pernah berkecimpung di pemerintahan, politisi serta aktivis di kabupaten berjuluk Bumi Sarimadu Provinsi Riau, terlihat kompak menginisiasi pertemuan dengan membentuk Forum Pemuka Masyarakat Kampar (FPMK).
Hadir dalam pertemuan di salah satu tempat makan di Kampar, Ahad (9/7/2023) antara lain Ahmad Fikri, Idris Hasan, Abdul Gafar, Muhammad Rusdi, Zulher, Masnur, Eka Sumahamid, Haji Ergen, Nuradlin, Awang Taufik, Afrizal, Taufik dan Isthu Swandana.
Pertemuan yang membahas berbagai hal persoalan urgen daerah menjadi pokok pembahasan utama para tokoh-tokoh ini.
Salah seorang inisiator pembentukan forum, Eka Sumahamid mengemukakan lahirnya Forum Pemuka Masyarakat Kampar dikarenakan tidak adanya kekuatan penyeimbang kebijakan pemerintah yang bersuara lantang.
"Forum ini lahir memberi masukan kepada pemerintah, memberikan nasihat kepada pemerintah untuk mengawasi pemerintahan kita. Karena selama ini, kita lihat sosial kontrol dari lembaga-lembaga yang ada notabenenya dalam hal ini DPRD, juga berjalan tidak secara maksimal," ungkap Eka.
Dikatakan Eka, FPMK akan menelusuri hal apa yang menjadi penyebab utama kemandekan sosial kontrol yang begitu lemah terhadap pemerintah.
"Ini kita kaji, penyebabnya kira-kira apa, sehingga nanti kita bisa memberikan dorongan pressure kepada DPRD supaya lebih maksimal menjalankan fungsinya sebagai sosial kontrol. Sedangkan pemerintah, kita akan pagar kebijakan-kebijakan pemerintah yang pro terhadap masyarakat di Kabupaten Kampar," ujarnya.
Disebut Eka, ia bersama para tokoh-tokoh forum akan menyuarakan dan melahirkan rekomendasi suatu konsep yang menjadi kebutuhan masyarakat Kampar secara luas.
"Kita juga akan mengkonsep ala masyarakat, bagaimana program-program pemerintah seharusnya yang berguna bagi masyarakat. Sehingga nantinya, kita harapkan, ada kesepahaman pemerintah dengan masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas pokoknya di Kabupaten Kampar ini," tuturnya.
Untuk menjalankan pokok pikiran ini, Eka mengatakan akan segera melakukan langkah-langkah untuk menguatkan antar elemen agar Forum Pemuka Masyarakat Kampar dapat berjalan sesuai tujuannya.
"Langkah awal kita, tentunya akan mengumpulkan tokoh-tokoh masyarakat kita yang ada di berbagai daerah di Indonesia. Lalu akan kita masukkan dalam forum ini, kita ingin forum ini menjadi wadah legal yang berkekuatan hukum tetap, dengan konsep kebersamaan dan kekompakan menjadikan Kampar daerah yang maju dan terdepan," sebutnya.
"Apapun yang ke luar dari forum ini semata-mata hanya untuk kepentingan masyarakat Kampar," imbuhnya lagi.
Berlandaskan hal ini, Eka mengatakan konsep yang ada di FPMK menjadi suatu rekomendasi yang mesti dilaksanakan pemerintah demi kepentingan masyarakat Kampar.
"Konsepnya ini memang mesti harus dilaksanakan oleh instansi-instansi terkait. Nah, forum ini tentu nanti akan menjadi penyeimbang, selain itu, forum ini juga akan menjadi pressure," katanya.
Disebut Eka, jika langkah-langkah penyeimbang tidak dapat terlaksana dengan baik, maka forum ini bisa menjadi gelombang kekuatan tekanan yang besar bagi pemerintah.
"Ketika memang langkah penyeimbang tidak bisa dilakukan, maka pressure akan kita lakukan, ibarat konkretnya, bisa jadi es dan bisa menjadi api. Kita berharap, forum ini akan selalu menjadi es ya, namun kita tidak menutup kemungkinan forum ini akan menjadi api," lugasnya.
Diungkapkan Eka, ada tiga hal yang menjadi fokus utama FPMK ini, ia dan para tokoh-tokoh senior sepakat mengutamakan isu-isu kepentingan masyarakat yang begitu kompleks.
"Tujuannya pertama memang the balance of power atau kekuatan penyeimbang, kedua sebagai kekuatan pressure dan ketiga sebagai pemersatu masyarakat kabupaten Kampar. Hanya tiga hal ini yang akan menjadi tujuan forum ini," tegasnya.
Laporan: Kamaruddin (Bangkinang)
Edito: E Sulaiman