JAKARTA(RIAUPOS.CO)– Pemerintah Indonesia memastikan opsi evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, Tiongkok, segera dilakukan dalam waktu dekat. Kepastian itu juga diperkuat dengan kesiapan TNI Angkatan Udara yang sudah menyiapkan 3 pesawat untuk mengevakuasi WNI yang terjebak di kota pusat penyebaran virus Korona.
Informasi terkini dari Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Kesehatan, mekanisme opsi tersebut masih terus digodok. Apalagi, Amerika Serikat dan Jepang sudah ancang-ancang mengevakuasi warga mereka dari Tiongkok.
“Insya Allah (evakuasi, Red). Waktunya belum bisa disampaikan secara definitif, masih terus disesuaikan dengan perkembangan di lapangan,” kata Plt Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah kepada JawaPos.com, Kamis (30/1).
Sementara itu salah seorang mahasiswa asal Indonesia, Yuliannova Lestari membenarkan bahwa rencana evakuasi sudah mereka dengar. “(Dapat kabar, Red) kami akan dievakuasi tapi kami enggak tahu kapan waktunya karena masih dalam proses,” katanya.
Yuliannova menyambut baik rencana evakuasi oleh pemerintah Indonesia. Mereka berharap rencana itu bisa segera dilakukan sehingga bisa keluar dari Wuhan dengan segera. Para mahasiswa sampai sejauh ini memastikan diri mereka dalam keadaan baik, sehat, dan aman.
Sementara itu dilansir dari Nikkei Asian Review, Amerika dan Jepang sudah mulai bergerak mengevakuasi warganya dari Wuhan. Pesawat AS bergabung dengan pesawat All Nippon Airways di Bandara Haneda Tokyo pada hari Rabu pagi (29/1) waktu setempat.
Australia, Prancis, Inggris, Jerman, Kanada, dan Rusia juga mengatur evakuasi serupa, masing-masing dengan proses panjang dan metode yang berbeda sampai mengkarantina semua penumpang. Di antara negara-negara lain yang berencana untuk mengevakuasi warganya, Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan bahwa para pengungsi awalnya akan dikirim ke Pulau Christmas, sebuah pulau terpencil Australia di dekat Indonesia, untuk dikarantina selama dua minggu.
Sedangkan Inggris, yang berencana untuk memulangkan warganya dari Wuhan pada Kamis pagi, juga berencana untuk mengisolasi para pengungsi di pangkalan militer selama sekitar dua minggu.
Editor :Deslina
Sumber: Jawapos.com