ROMA (RIAUPOS.CO) – Keputusan aparat pemerintah Italia untuk menutup beberapa patung purba bugil karena tidak ingin menyinggung Presiden Iran, Hassan Rouhani yang berkunjung ke negara itu, mendapat kecaman banyak pihak di dalam negeri.
Menjelang sidang media bersama Perdana Menteri Italia, Matteo Renzi dan Hassan pada Senin lalu, panel kayu dipasang untuk menutup beberapa patung Roman di Museum Capitoline di Roma.
Tatkala sidang media itu disiarkan di media Italia kemarin, para politisi dari seluruh partai mengecam tindakan tersebut.
Pihak museum kemarin menjelaskan, para pejabat kantor PM Renzi kemarin memberitahu, bahwa mereka menginginkan semua patung yang terdapat di lokasi yang akan dilintasi Hassan menuju ke sidang media ditutup.
Renzi dan Hassan menggelar jumpa pers di dalam ruangan yang di dalamnya terdapat patung tembaga Maharaja Marcus Aurelius, yang lengkap berpakaian.
Di antara politisi yang lantang mengeritik Renzi kemarin adalah Gianluca Peciola dari partai berhaluan kiri, SEL yang mengeluarkan sebuah petisi guna mendesak Renzi menjelaskan keputusan itu.
Katanya, perkarperistiwa itu memalukan seni dan budaya yang dianggap sebagai sebuah konsep universal.
Ketua partai berhaluan kanan Brothers of Italy, Giorgia Meloni juga mengatakan, tahap penerimaan budaya Renzi telah melebihi setiap batas kesopanan.
Dia menyinggung kembali apa yang sebelumnya juga dilakukan dan dinilai mengecewakan yakni ketika patung sensual modern ditutup ketika putera mahkota Uni Emirat Arab mengunjungi Balai Kota Palazzo Vecchio.
Dalam perkembangan lainnya, ketika pertemuan di Roma, Renzi dan Hassan berkomitmen untuk terus memperkuat hubungan budaya kedua negara.
Kantor PM Renzi memberitahu, Museum MAXXI di Roma berminat untuk memamerkan hasil seni dari museum seni kontemporer Iran.(the independent/dailymail/zar)
