Menteri Perdagangan Jepang Mundur karena Uang Duka

Internasional | Minggu, 27 Oktober 2019 - 02:55 WIB

Menteri Perdagangan Jepang Mundur karena Uang Duka
Isshu Sugawara mengundurkan diri setelah 1,5 bulan bertugas sebagai menteri perdagangan Jepang (KIYOSHI OTA/BLOOMBERG)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Salah seorang pejabat terbaru kabinet Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe tumbang (25/10). Isshu Sugawara mengundurkan diri setelah 1,5 bulan bertugas sebagai menteri perdagangan Jepang. Sugawara menyerah setelah media lokal melaporkan dia menyogok konstituennya.

Sugawara mengatakan tak ingin skandal yang menerpa dirinya membuat kinerja pemerintah dan parlemen tersendat.


"Saya malu harus berhenti di tengah isu-isu yang menggunung ini. Tapi, saya tidak ingin membuat parlemen lumpuh hanya karena masalah saya," ungkapnya kepada Japan Times.

Keputusan Sugawara itu memang sangat cepat. Kamis lalu (24/10), tabloid mingguan Shukan Bunshun melaporkan kasus tentang sekretaris pribadi Sugawara yang menyerahkan uang duka kepada salah satu pendukungnya di Nerima Ward. Uang duka senilai 20 ribu yen (Rp2,5 juta) tersebut dianggap melanggar hukum korupsi.

Tabloid itu juga menyebutkan bahwa Sugawara sering memberikan hadiah-hadiah mahal untuk konstituennya. Antara lain, melon dan kepiting. Hal itu membuat oposisi mengancam bakal melumpuhkan parlemen jika Sugawara tak segera mempertanggungjawabkan perbuatannya.

"Saya juga ikut bertanggung jawab karena sudah menunjuk Sugawara. Karena itu, saya meminta maaf kepada rakyat Jepang," ungkap Abe menurut Agence France-Presse.

Pemerintah cepat merespon kekosongan jabatan menteri perdagangan. Abe tak ingin isu perdagangan di tengah konflik dengan Korea Selatan terabaikan. Dia langsung menunjuk Hiroshi Kajiyama, mantan menteri revitalisasi daerah tertinggal, sebagai pengganti Sugawara.

"Saat ini banyak isu yang harus saya atasi. Saya akan berusaha sekuat tenaga," ujar Kajiyama seperti dilansir Kyodo News.

Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook