Rishi Sunak, Putra Imigran yang Jadi PM Inggris Mulai Tuai Pro-Kontra

Internasional | Rabu, 26 Oktober 2022 - 17:27 WIB

Rishi Sunak, Putra Imigran yang Jadi PM Inggris Mulai Tuai Pro-Kontra
PM Inggris Rishi Sunak. (DOK.JAWAPOS.COM/RIAUPOS.CO)

LONDON (RIAUPOS.CO) - Terpilihnya Rishi Sunak sebagai pengganti Liz Truss memicu pro-kontra. Halaman utama beberapa media Inggris dihiasi wajah lelaki yang karier politiknya moncer itu. Bukan hanya puja-puji dan apresiasi, pemberitaan media soal Sunak juga berhias cibiran dan kecaman.

’’Siapa yang Memilihmu?’’ Bunyi judul berita utama di halaman depan harian Mirror. Nuansa yang sama disajikan Daily Record. Media itu memilih judul headline yang kontroversial: Kematian Demokrasi.


Sunak dianggap tidak layak memimpin karena dalam pemilihan internal yang melibatkan semua anggota Partai Konservatif pada September lalu, Truss yang menang. Kini, orang yang kalah dalam pemilihan itu malah menjadi PM. Legitimasi Sunak juga dipertanyakan Partai Buruh. Mereka bahkan mencetuskan pemilu ulang.

Namun, respons media asing atas kemenangan Sunak relatif positif. Terlebih di India. Media mengelu-elukan Sunak. Mereka bangga karena Inggris kini dipimpin tokoh keturunan India. Kemarin PM India Narendra Modi dan Presiden AS Joe Biden memberikan ucapan selamat untuk Sunak. Demikian pula para pemimpin Eropa.

Presiden Dewan Eropa Charles Michel menyambut baik kepemimpinan Sunak. Dia menegaskan, Brussels dan London menghadapi tantangan serupa dan perlu menyelesaikannya bersama.

’’Parlemen UE berkomitmen memiliki hubungan yang kuat dan konstruktif dengan Inggris,’’ ucap Presiden Parlemen Eropa Roberta Metsola, seperti dikutip The Guardian.

Kehadiran Sunak sebagai tuan rumah Downing Street 10 membuat bangga kaum imigran. Orang tua Sunak yang berdarah India adalah imigran asal Afrika Timur. Karena itu, kemenangan Sunak juga menumbuhkan harapan bagi kaum imigran di Inggris.

Namun, sebagai politikus, Sunak merupakan tokoh yang getol meminta pengetatan perbatasan. Saat kampanye melawan Truss pada September, dia menegaskan akan tetap mendeportasi pencari suaka ke Rwanda. Dia juga pendukung kebijakan untuk mengembalikan para pencari suaka ke negeri mereka.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Eka G Putra

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook