DUA KALI KALAH DI PUTARAN PARLEMEN

Asa Pita Limjaroenrat Masih Membara untuk Mengubah Negara

Internasional | Minggu, 23 Juli 2023 - 23:06 WIB

Asa Pita Limjaroenrat Masih Membara untuk Mengubah Negara
Pita Limjaroenrat. (ISTIMEWA)

BANGKOK (RIAUPOS.CO) – Pita Limjaroenrat yang telah gagal dalam dua kali putaran parlemen rupanya belum ingin berputus asa atas kekalahannya. Pita mengaku tak ingin lagi mempermasalahkan posisi Perdana Menteri Thailand yang kini tengah diperjuangkan oleh sekutunya, Partai Pheu Thai.

Dalam unggahan di sosial medianya, Pita mengungkapkan bahwa meski Perdana Menteri kini tidak datang dari partainya, ia berjanji tidak akan berhenti memperjuangkan amandemen 112 tentang Pencemaran Nama Baik Kerajaan Thailand.


“Tetapi hanya karena saya tidak bisa menjadi perdana menteri bukan berarti harapan kita untuk mengubah negara berakhir,” kata Pita seperti dikutip dari sosial medianya, Ahad (23/7/2023).

Menurutnya, posisi Perdana Menteri tidak lebih penting dari kemerdekaan rakyat Thailand yang berharap demokrasi di negara itu benar-benar berdiri dengan tegak. Suara 27 juta orang yang mendukungnya pada pemilihan umum, kata dia, juga layak diperjuangkan.

“Hal yang paling penting bukanlah bahwa saya adalah Perdana Menteri. Tetapi pembentukan pemerintahan menurut kehendak rakyatlah yang ingin mengubah kebalikannya dan menghentikan kekuasaan dari pemerintahan lama,” terangnya.

Lebih lanjut, Pita juga menyatakan dukungannya kepada partai Pheu Thai yang kini mulai bergerak membentuk pemerintahan dan mempersiapkan pemilihan umum terhadap kandidatnya. Pita menyebut, selama mereka saling mendukung, maka rezim sebelumnya tidak akan bisa menumbangkan pemerintahan era sekarang.

Pita juga menyemangati rakyatnya untuk tidak putus asa meski dirinya gagal menjadi perdana Menteri.

“Thailand hari ini telah berjalan jauh dan tidak akan pernah kembali. Kami tidak akan membiarkan mereka memutar waktu untuk membawa negara kembali ke masa lalu,” kata Pita.

Diketahui sebelumnya, Pita Limjanroenrat adalah kandidat tunggal pemilihan Perdana Menteri Thailand. Namun, setelah dua kali melewati pemilihan umum di tingkat parlemen, ia gagal mendulang suara yang cukup.

Pada putaran pertama 13 Juli 2023 lalu, Pita hanya mengantongi suara parlemen sebanyak 324 suara dari yang seharusnya didapatnya sebanyak 375 dukungan. Sementara pada putaran kedua 19 Juli 2023, Ketua Partai Move Forward itu mengantongi suara 312 dari 715 anggota parlemen, 394 tak memberi dukungan atau menolak, 8 abstain dan satu tidak menggunakan hak pilih.

Atas kegagalannya, Partai Pheu Thai langsung maju menggeser posisinya sebagai kandidat Perdana Menteri Thailand.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook