FACEBOOK, WHATSAPP DAN INSTAGRAM DIBLOKIR

Menyedihkan... sudah 290 Orang Tewas Akibat Bom di Sri Lanka

Internasional | Senin, 22 April 2019 - 22:42 WIB

Menyedihkan... sudah 290 Orang Tewas Akibat Bom di Sri Lanka
Kondisi salah satu gereja yang porak-poranda akibat serangan bom di Sri Lanka, Minggu (21/4/2019). (NDTV.com)

COLOMBO (RIAUPOS.CO) - Aksi serangkaian bom di Sri Lanka Minggu (21/4/2019) benar-benar membuat pilu dan duka yang mendalam. Inilah serangan terburuk sejak perang saudara berakhir satu dekade lalu.

Betapa tidak, seperti yang dikatakan Otoritas Sri Lanka Senin (22/4/2019). Sebanyak 290 orang tewas dan lebih 500 lainnya luka-luka. Bom meledak di beberapa gereja ketika ibadah Paskah sedang berlangsung dan di beberapa hotel yang populer di kalangan warga asing.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, tetapi polisi mengatakan mereka telah menangkap 13 warga Sri Lanka. Investigasi awal mengindikasikan bahwa pelaku bom bunuh diri melakukan setidaknya tiga serangan. Media Sri Lanka memberitakan, sepuluh hari sebelumnya sudah beredar peringatan dari dinas rahasia negara itu kepada pihak-pihak terkait bahwa ada ancaman serangan teror kelompok militan Islam terhadap gereja-gereja.

Namun Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe kepada media mengatakan, dia tidak tahu-menahu soal peringatan itu. Pemerintah mengatakan sedang menyelidiki kemungkinan adanya peringatan intelijen yang diabaikan oleh dinas keamanan.

Hari Senin pihak berwenang mencabut jam malam yang sebelumnya diberlakukan dan mengatakan, mereka berhasil menjinakkan bom rakitan yang ditemukan di bandara internasional Kolombo. Rangkaian serangan teror itu menimbulkan kekhawatiran akan timbulnya kembali kekerasan komunal yang sering melanda negara itu. Polisi melaporkan pada Minggu malam (21/4/2019) bahwa sebuah masjid di barat laut menderita serangan bom bensin dan dua toko milik Muslim di barat menjadi sasaran aksi pembakaran.

Kementerian Luar Negeri Jerman mengatakan akan ’’bekerja sangat intensif’’ untuk mencari tahu apakah ada warga negara Jerman yang terbunuh atau terluka. Setidaknya 27 warga asing diberitakan tewas dalam serangan teror itu, di antaranya warga Amerika Serikat, Jepang dan India.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook