BANGKOK (RIAUPOS.CO) -- Pauline Ngarmpring (52) adalah kandidat transgender pertama di Thailand. Dalam kampanyenya Maret lalu, dia melewati tempat-tempat yang bahkan tak terpikirkan oleh kandidat lainnya.
Tempat itu mungkin tampak seperti tempat yang tidak biasa untuk mengadakan kampanye politik. Bahkan, sebagian besar politisi cenderung menjauhi distrik di Bangkok yang terkenal buruk itu.
Namun di sebuah bar itu, di tengah para wisatawan yang sedang menikmati suasana Thailand, pendukung Pauline Ngarmpring terlihat yang paling antusias. Di bar itu, calon perdana menteri pertama transgender Thailand menjadi selebriti.
Ketika ia melewati jalan setapak di daerah itu dengan tim juru kampanye, penjaja jalanan, pemilik bar, dan penghibur menghentikan Ngarmpring untuk selfie.
Ngarmpring adalah salah satu dari tiga kandidat dari Partai Mahachon Thailand yang bersaing untuk jabatan teratas dalam pemilihan. Sepuluh dari 20 anggota partai yang mencalonkan diri untuk kursi di parlemen negara itu adalah transgender. Mereka mendorong hak-hak LGBT.
Ngarmpring mengatakan, ia tahu dia tidak memiliki peluang untuk menjadi perdana menteri dalam pemungutan suara. Tetapi dia berharap pencalonannya akan membantu mengubah sikap warga Thailand terhadap transgender.
“Saya hanya ingin memberi tahu mereka, kalau transgender merupakan manusia dan setidaknya satu partai politik peduli dengan mereka. Kami membutuhkan orang-orang LGBT di parlemen, untuk memberi tahu mereka, kalau transgender juga manusia, warga negara Thailand, sama seperti saya,” katanya dilansir dari SBS News.
Sebelum memasuki dunia politik, Ngarmpring adalah seorang promotor olahraga terkenal. Dia bertransisi menjadi transgender ketika berusia 49 tahun.
Pemilik salah satu bar gay di daerah itu mengatakan, selama bertahun-tahun kehidupan malam Bangkok yang ramai telah memikat banyak turis karena alasan itu. “Para gay di seluruh dunia datang ke Bangkok karena kami sangat terbuka tentang kehidupan gay,” katanya.(jpg)
Editor: Eko Faizin