HOMS (RIAUPOS.CO) – Serangan bom beruntun menewaskan 140 orang di kota Homs dan Damaskus, Suriah, Minggu (21/2/2016). Dalam kejadian itu, ISIS mengaku bertanggung jawab.
Dilansir BBC, kantor berita Amaq yang terkait ISIS menyebut, militan ISIS meledakkan sebuah bom mobil dan kemudian meledakan sabuk peledak (dalam aksi bom bunuh diri).
Empat ledakan di kawasan Sayyida Zeinab, pinggiran Damaskus, menewaskan sedikitnya 83 orang dan dua serangan bom mobil di Homs menyebakan 57 orang meninggal. Korban kebanyakan warga sipil seperti yang dilapor kelompok pemantau HAM.
Ledakan terjadi saat Presiden Bashar al-Assad mengatakan kepada wartawan, bahwa para pengungsi Suriah tidak perlu takut untuk kembali ke rumah mereka.
Muhannad, warga Damaskus, kepada kantor berita Reuters mengatakan, dia sedang tidur di rumahnya saat mendengar ledakan. "Seorang pria meledakkan bom di tubuhnya," katanya.
"Lima sampai tujuh menit kemudian, yang kedua meledakkan bom tubuhnya di sana. Saya di sini melihatnya sendiri."
Bulan lalu, daerah itu jadi sasaran serangan bunuh diri dan menewaskan 71 orang. Serangan itu juga diklaim oleh ISIS.
Di Homs, lokasi serangan adalah kawasan yang dihuni mayoritas Alawit, yang dianut Presiden Bashar al-Assad.
Salah satu pusat awal pemberontakan terhadap Presiden Assad, Homs pernah dijuluki sebagai "ibukota revolusi".(ray)
Sumber: JPNN
Editor: Hary B Koriun