Diselimuti Awan Hitam selama 5 Menit, Istanbul Tiba-Tiba Gelap Gulita; Warganet Heran, Ini Faktanya

Internasional | Jumat, 21 April 2023 - 22:04 WIB

Diselimuti Awan Hitam selama 5 Menit, Istanbul Tiba-Tiba Gelap Gulita; Warganet Heran, Ini Faktanya
Ilustrasi awan hitam menyelimuti kota Istanbul, Turki, pada siang hari sehingga membuat menjadi gelap seperti malam hari. (NEWSWEEK)

ISTANBUL (RIAUPOS.CO) - Kota İstanbul di Turki mendadak viral setelah dalam sebuah video yang tersebar di media sosial seperti suasana malam hari. Padahal, rekaman video menunjukkan siang hari. Itu lantaran awan hitam tampak di langit menyelimuti Istanbul sehingga membuat gelap seperti pada malam hari.

Dalam video terlihat awan bergerak ke Kota Instanbul sehingga suasana menjadi gelap gulita. Peristiwa alam itu terjadi pada Selasa (18/4) lalu.


"Awan tebal sepanjang 7 kilometer melewati İstanbul. Sementara itu, matahari menghilang dalam 5 menit, dan hari berubah menjadi malam. Beberapa orang mengomentari kiamat," cuit Forum Meteorologi Turki Hava Forum saat membagikan video tersebut.

Saat awan gelap turun melintasi İstanbul, hujan lebat mulai turun di seluruh kota. Pemandangan aneh itu membingungkan pengguna internet lainnya.

"Kiamat sudah dekat," komentar seorag warganet yang membagikan video tersebut. Sementara pengguna Twitter lainnya bertanya, "Apa itu?"

Situs berita teknologi TechnoPixel menyebut bahwa awan tebal iitu mungkin merupakan awan kumulonimbus yang sangat besar dan berwarna gelap. Juga dikenal sebagai awan petir karena sering memiliki dasar yang sangat gelap dan menggantung rendah, mencapai beberapa ratus kaki di atas tanah. Awan kumulonimbus adalah satu-satunya awan yang menghasilkan hujan es, guntur, dan kilat, serta menyebabkan hujan lebat.

Awan kumulonimbus yang sangat tebal dan lembap bisa terlihat sangat gelap karena hanya sedikit cahaya yang masuk. Hal ini setidaknya dapat menjelaskan kegelapan yang tiba-tiba terjadi di Istanbul saat awan menghalangi matahari.

Awan kumulonimbus biasanya terbentuk sebagai hasil dari awan uap air yang lebih kecil di troposfer bawah yang dibangun ke atas karena arus udara konvektif. Awan ini kemudian tumbuh semakin tinggi dan mengandung lebih banyak air, sampai akhirnya memiliki jumlah energi yang sama dengan 10 bom nuklir berukuran Hiroshima, menurut Met Office. Awan ini biasanya mencapai ketinggian sekitar 40.000 kaki tetapi kadang-kadang diukur setinggi hampir 70.000 kaki.

Awan kumulonimbus sering menghilang dengan cepat setelah hujan badai, seperti yang juga dilaporkan terjadi pada awan gelap di atas Istanbul, dengan matahari muncul kembali setelah hanya lima menit cuaca gelap.

Pengguna Twitter lain di İstanbul berbagi gambar dari dalam kota saat awan masuk, menunjukkan suasana tiba-tiba gelap. Salah satu pengguna, @diversoce, mem-posting gambar yang menunjukkan sebuah mobil van harus menyalakan lampu depannya saat gelap. Pengguna lain, @profabuzerkomrc, mengunggah video hujan deras yang mengguyur Kota Istanbul.

Setelah awan, cuaca berubah menjadi cerah dan tampak pelangi besar terlihat di langit. Pengguna Twitter @zlem215857762 mem-posting gambar pelangi dan berkomentar "Cukup bagus setelah gelap".

Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook