ISTANBUL (RIAUPOS.CO) - Duel Galatasaray dan Manchester United pada matchday 5 Grup A Liga Champions di Stadion Rams Park, Istanbul, Turki, Kamis (30/11) pukul 00.45 WIB akan menjadi laga hidup mati. Kemenangan bisa menjaga asa untuk lolos ke babak berikutnya. Sebaliknya, imbang atau kekalahan akan menyulitkan misi.
Alih-alih ke fase knock-out, bukan tidak mungkin tim yang kalah akan ditransfer ke play-off knock-out Europa League, atau bahkan tereliminasi dari Eropa. Galatasaray dan MU membidik satu tiket lolos 16 besar tersisa dari Grup A.
Pasalnya, Bayern Munchen yang meraih 12 poin sempurna dari 4 laga, sudah pasti melaju. Cim Bom dan Setan Merah masih harus bersaing dengan wakil Denmark, Copenhagen, yang saat ini ada di peringkat 2 klasemen Grup A dengan raihan 4 angka.
Berdasarkan situasi di papan klasemen Grup A, situasi genting memang melanda MU. Kekalahan di laga ini akan memastikan mereka gagal melaju ke babak 16 besar. Jika itu terjadi, akan menjadi kedua kalinya dalam 4 musim terakhir MU gagal lolos dari fase grup Liga Champions.
Bahkan, jika MU kalah di Istanbul, sedangkan di laga lain Copenhagen bisa membuat kejutan dengan mengalahkan Bayern, kemungkinan terburuk akan didapat Setan Merah. MU bakal dipastikan menjadi juru kunci yang berarti tak bisa juga meraih tiket ke play-off Europa League.
Di sisi lain, hasil imbang di Istanbul akan sangat riskan bagi United. Pasalnya, di laga terakhir mereka bakal menjamu Bayern. Hanya kemenangan lawan Galatasaray yang bisa menjaga asa skuad asuhan Erik ten Hag untuk lolos. Barulah di laga pemungkas yang dimainkan di Old Trafford, MU menjalani partai hidup mati lawan Bayern.
Tekanan harus menang itu tentu tidak akan mudah bagi skuad MU. Namun, setidaknya, mental MU cukup bagus berkat hasil apik di Liga Inggris. Akhir pekan lalu, pasukan Erik Ten Hag menang 0-3 di kandang Everton.
“Ini adalah kemenangan penting (melawan Everton) dan sekarang kami harus bersiap menghadapi Liga Champions melawan Galatasaray. Kami harus menang di sana. Kemudian kami harus menang lagi di akhir pekan (melawan Newcastle) untuk bisa masuk ke 4 besar,” ucap Alejandro Garnacho yang mencetak gol akrobatik di kandang Everton.
Di sisi lain, Galatasaray menyadari bahwa mereka lebih diuntungkan di laga kontra MU. Bermain di kandang sendiri dan melawan tim yang tengah goyah di Liga Champions merupakan perpaduan yang layak dimanfaatkan.
Tuan rumah sadar betul bahwa kemenangan atas MU akan membawa mereka lebih dekat meraih tiket lolos. Bagi Galatasaray, kemenangan di laga ini memang belum memastikan tiket lolos 16 besar Liga Champions sekalipun di laga lain Copenhagen dikalahkan Bayern.
Kemenangan atas MU hanya akan memastikan Galatasaray minimal finis di posisi 3 atau mendapatkan tiket transfer ke play-off Europa League. Hitung-hitungannya, Galatasaray dan Copenhagen sama-sama memiliki 4 poin, bermain imbang 2-2 di Istanbul pada matchday 1, dan akan kembali bertemu di Copenhagen pada matchday 6.
Jika di laga terakhir nanti Copenhagen menang, yang artinya poin kedua tim bisa sama, Copenhagen yang akan lolos. Pasalnya wakil Denmark itu akan memiliki keunggulan head to head atas Galatasaray. Singkatnya, melihat situasi sekarang ini, Galatasaray masih butuh 4 poin untuk lolos menemani Bayern.
“Target kami adalah mendapatkan keuntungan dalam persaingan di grup ini. Untuk bisa mendapatkan keuntungan itu, kami harus bisa mengalahkan MU. Jika kami menang, setidaknya kami digaransi lolos ke Europa League,” kata pelatih Okan Buruk dikutip laman Galatasaray.
Tim tamu dipastikan tanpa Marcus Rashford di laga ini karena sanksi kartu merah dari pertandingan sebelumnya di Copenhagen. Sebagai pengganti, pelatih Erik Ten Hag bisa memilih Antony atau Anthony Martial.(eca)
Laporan JPG, Istanbul