Obral Saham, Elon Musk Segera Tinggalkan Tesla

Internasional | Senin, 19 Desember 2022 - 06:00 WIB

Obral Saham, Elon Musk Segera Tinggalkan Tesla
ILUSTRASI. Elon Musk dikabarkan bakal tinggalkan Tesla. (TECHSPOT)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Tesla, pemimpin global dalam kendaraan listrik, baru-baru ini menghasilkan keuntungan yang signifikan bagi para pemegang sahamnya. Hal ini tak luput dari perjuangan Elon Musk, orang dibelakang “kemudi” Tesla yang sukses mengampu tugasnya sebagai eksekutif perusahaan.

Kiprah Elon Musk di Tesla kabarnya tak akan lama lagi. Pasalnya, dia yang sempat menjanjikan sesuatu yang besar tentang Tesla dalam tweet kira-kira sepuluh tahun lalu, terlihat mulai menjual sahamnya. Dengan ini juga kabar tentang Elon Musk akan meninggalkan Tesla mengemuka.


Kenapa? Hal ini disebut-sebut berkaitan dengan akuisisi Elon Musk terhadap platform jejaring sosial, Twitter. Elon Musk yang baru saja membeli Twitter disebut akan mengalihkan seluruh fokusnya ke media sosial tersebut.

Dilansir dari FT, menurut analisis Forbes terhadap data Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), Musk menjual 22 juta saham Tesla dalam satu pekan. Musk, yang memegang sekitar 25 persen saham perusahaan, sebagian besar bertanggung jawab atas kekayaannya.

Namun demikian, Elon Musk disebut tidak mendapat untung dari penjualan setiap saham Tesla. Untuk pinjaman yang diperolehnya untuk membeli Twitter, 25 persen saham dalam bisnis di Tesla digunakan sebagai jaminan.

Investor sedang mendiskusikan penjualan saham oleh miliarder terkenal itu. Musk sendiri pernah berkata, “Uang saya adalah yang pertama masuk, dan akan menjadi yang terakhir pergi,” katanya saat itu. Namun dia lupa menyampaikan pada rapat pemegang saham tahunan Tesla.

Apa yang ingin dicapai Musk di Tesla masih belum jelas. Elon Musk akan meninggalkan posisinya sebagai CEO Tesla, menurut rumor yang mengemuka beberapa hari ini. Menurut laporan, Tom Zhu Xiaotong, manajer Tesla Cina akan menjadi CEO baru dari seluruh bisnis produsen mobil listrik itu.

Tom Zhu Xiaotong sendiri diketahui telah menjadi karyawan di Tesla Cina sejak 2014. Dia terkenal karena mempelopori pembuatan jaringan pengisian daya Tesla Supercharger di Cina dan tampaknya bersaing untuk memperebutkan posisi Elon Musk.

Setelah bergabung dengan perusahaan tersebut pada tahun 2014, Xiaotong dengan cepat naik ke posisi wakil presiden global sebelum menjadi presiden Tesla Cina. Selain itu, dia baru-baru ini bertanggung jawab atas pengoperasian Pusat Layanan Tesla di Cina dan fasilitas Giga Shanghai.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook