Pangeran MBS Tunda Kunjungan ke Indonesia

Internasional | Minggu, 17 Februari 2019 - 10:14 WIB

Pangeran MBS Tunda Kunjungan ke Indonesia
Pangeran Mohamed bin Salman.

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Pemerintah Indonesia sudah mempersiapkan penyambutan kunjungan kerja Pangeran Mohamed bin Salman (MBS). Rencananya pangeran yang kontroversial atas kasus pembunuhan jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi itu mendarat di Jakarta Senin (18/2) nanti dan kembali terbang menuju Malaysia, Selasa (19/2). Namun mendadak rencana kunjungan kerja ini ditunda.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Arrmanatha Nasir mengatakan, pemerintah kedua negara akan terus berkomuniasi untuk menentukan jadwal baru. Sekaligus memastikan hasil-hasil kunjungan (deliverables) yang lebih optimal. ’’(Mendapat kabar penundaan, red) tadi malam (Jumat, 15/2, red),’’ kata Arrmanatha, Sabtu(16/2).

Baca Juga :Saudi Batasi Masuk ke Raudah di Masjid Nabawi

Dia menjelaskan, belum ada informasi terbaru terkait pembatalan tersebut. Termasuk kapan kepastian MBS bisa datang ke Indonesia. Alasan penundaan kunjungan kerja itu juga belum ada kejelasan. Rencana kunjungan kerja ke Malaysia juga ditunda. Rilis resmi dari Kemenlu Malaysia menyebutkan alasan penundaan adalah karena urusan negara.

Pengamat luar negeri dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung Teuku Rezasyah ikut mengulas penundaan kunjungan MBS ke Indonesia pekan depan. ’’(Penundaan, red) ini mengagetkan sekali. Ini agak unik,’’ katanya.

Rezasyah menyebut unik karena rencana kunjungan MBS ke Indonesia sudah terjadwal cukup panjang. Dia mengatakan, pemerintah Indonesia tentu dirugikan atas adanya penundaan tersebut. Di antaranya adalah kerugian ongkos persiapan kedatangan MBS itu sendiri. Dia mengatakan, koordinasi dan persiapan teknis kedatangan tamu spesial seperti Pangeran MBS tentu memerlukan biaya.

Kerugian berikutnya adalah tertundanya kerjasama-kerjasama yang seharusnya bisa diteken saat MBS berada di Indonesia. Di antara kerja sama yang strategis adalah kerja sama revitalisasi kilang minyak di Cilacap. Sampai saat ini memang negosiasi antara Pertamina dengan Saudi Aramco untuk program revitalisasi kilang minyak Cilacap masih terus digodok. Dari sisi ekonomi, kerja sama ini cukup strategis karena dari pihak Saudi Aramco berjanji menyediakan investasi hingga Rp87 triliun.(wan/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook